Saya pernah kerja lama tapi selalu ada kebutuhan dalam diri saya untuk membantu orang dan saya tidak bisa menyalurkan keinginan itu
Jakarta (ANTARA) - Di saat kebanyakan warga Jakarta merayakan Lebaran dengan gegap gempita mudik ke kampung halaman masing-masing, Jhoni Alpian siap siaga menjadi relawan Palang Merah Indonesia (PMI).

Baca juga: Ragunan jadi destinasi favorit libur lebaran karena murah

Meski Lebaran, Jhoni Alpian setia bertugas memberikan pertolongan medis bagi pengunjung di kawasan wisata Kampung Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Senin.

Relawan petugas medis yang berasal dari PMI Jakarta Selatan itu bersiaga bersama dua rekannya yang bertugas sebagai supir ambulans dan perawat untuk memberikan penanganan medis bagi para pengunjung kawasan wisata Setu Babakan pada hari ketiga lebaran.

"Kalau di Setu Babakan ada tiga orang sebagai petugas medis, supir ambulans, dan perawat," kata Jhoni di Jakarta pada Minggu.

Jhoni mengaku memiliki kepuasan batin ketika menjadi relawan medis karena dia merasa bisa memberikan manfaat bagi orang banyak.

"Punya kepuasan batin bisa bantu orang dan memberikan manfaat. Walaupun enggak bisa bantu dengan materi setidaknya bisa bantu dengan tenaga," ujar Jhoni.

Sebelum menjadi relawan PMI, Jhoni sempat bekerja sebagai staf bagian logistik. Dia mengaku memiliki jiwa penolong yang besar dan hal tersebut menjadi dorongan yang membawanya bergabung menjadi relawan PMI.

"Saya pernah kerja lama tapi selalu ada kebutuhan dalam diri saya untuk membantu orang dan saya tidak bisa menyalurkan keinginan itu. Akhirnya saya bergabung di PMI untuk mempermudah (mewujudkan) keinginan saya untuk membantu orang lain," ujar Jhoni.

Jhoni sudah menjadi relawan PMI sejak tahun 2005. Menjadi relawan medis merupakan bagian dari perjalanan hidupnya dimana ketika remaja dia pernah bergabung dengan Palang Merah Remaja (PMR).

Menurutnya pengalaman berkesan selama mengabdi untuk PMI adalah ketika menangani korban bencana alam.

"(Pengalaman) paling berkesan ketika ditugaskan ke lokasi bencana alam karena di situ jadi lebih memperkuat ikatan persaudaraan dengan sesama rekan relawan dan saya jadi ada kepuasan batin kalau melihat korban merasa terbantu dengan adanya kami," kata Jhoni.

Dia mengatakan menjadi relawan Palang Merah Indonesia semata-mata untuk memberikan bantuan kepada orang banyak bukan mengejar materi.

Oleh karena itu untuk mencukupi kebutuhan keluarga kecil Jhoni yang baru terdiri dari dia dan istrinya, selain dari honor yang diberikan PMI setiap penugasan, Jhoni kadang menjadi tenaga medis lepas di acara-acara organisasi hingga mencoba berwiraswasta.

Sebelum melakukan penugasan di Setu Babakan, Jhoni masih sempat merayakan hari raya Idul Fitri bersama istri, saudara, dan rekan-rekannya di rumahnya di Pinang Ranti, Jakarta Timur.

"Hari pertama sama kedua lebaran masih bisa kumpul bareng keluarga terus rekan-rekan dari PMI juga untuk silaturahmi, karena waktunya (libur lebaran) singkat jadi benar-benar dihabiskan bersama keluarga," kata Jhoni.


Baca juga: Petugas terapkan buka-tutup arah berlawanan di Tol Jakarta-Cikampek

Baca juga: 130.707 kendaraan melintas GT Cikampek Utama momentum silaturahmi

Baca juga: Puncak arus balik di Terminal Pulo Gebang prediksikan pada H+3 Lebaran

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023