Jakarta (ANTARA) - Pakar bidang estetika dan antipenuaan dr. Cynthia Jayanto M. Biomed (AAM) membagikan tanda-tanda jerawat yang perlu ditangani secara medis di klinik, antara lain jerawat terasa sakit dan bengkak.

"Dokter kecantikan dan anti aging punya alat dan obat-obatan yang menyesuaikan jenis kulit pasien sehingga ampuh dalam mengobati jerawat," kata Cynthia melalui wawancara tertulisnya kepada ANTARA, Rabu.

Cynthia, yang tergabung dengan Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia, menilai seseorang juga perlu ke klinik jika jerawat kemerahan dan mengganggu aktivitas harian. Biasanya dokter akan merekomendasikan perawatan wajah, laser dan chemical peeling (perawatan wajah dengan cairan kimia) untuk mengatasi jerawat.

Tindakan perawatan wajah yang dilakukan untuk mengobati jerawat bisa berupa facial red carpet, yaitu perawatan facial dan diakhiri dengan laser; laser pico untuk mengurangi kerutan-kerutan dan menghilangkan jerawat; dan laser toning cure untuk mengobati dan menghilangkan bekas jerawat.

Dokter juga bisa meresepkan obat oral dengan kebutuhan tertentu untuk pasien daripada obat jerawat yang dijual bebas.

Baca juga: Setop konsumsi gorengan jadi langkah awal atasi jerawat saat Lebaran

Jerawat seperti disiarkan Mayo Clinic merupakan kondisi kulit yang terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Tergantung pada tingkat keparahannya, jerawat dapat menyebabkan tekanan emosional dan meninggalkan bekas luka pada kulit.

Bagi kebanyakan wanita, jerawat dapat bertahan bahkan selama beberapa dekade, dengan munculnya jerawat seminggu sebelum menstruasi. Jerawat jenis itu cenderung hilang tanpa pengobatan pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi.

Pada orang dewasa yang lebih tua, timbulnya jerawat yang parah secara tiba-tiba mungkin menandakan penyakit yang mendasarinya sehingga memerlukan perhatian medis.

Badan POM Amerika Serikat (FDA) mengingatkan bahwa beberapa losion jerawat, pembersih wajah, dan produk perawatan kulit lainnya yang tidak diresepkan dapat menyebabkan reaksi serius. Tetapi, jenis reaksi seperti itu sangat jarang terjadi sehingga orang-orang tak perlu khawatir dengan kemerahan, iritasi, atau gatal yang terjadi di lokasi menggunakan obat atau produk.

Jika pengobatan perawatan diri tidak menghilangkan jerawat, maka seseorang disarankan berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan perawatan. Juga, sebaiknya, carilah bantuan medis jika setelah menggunakan produk kulit mengalami kesulitan bernapas dan pembengkakan mata, wajah, bibir atau lidah.

Baca juga: Alasan bisa ada jerawat di leher dan kiat mengatasinya

Baca juga: Dokter: Penggunaan acne patch tak terlalu efektif untuk jerawat

Baca juga: Pergantian sel kulit dan dampaknya terhadap penuaan

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023