Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengharapkan Tim Satgas Operasi Trisila 2023 untuk bisa memetakan dan memastikan tapal batas wilayah perairan Indonesia dan Malaysia, khususnya di provinsi Kalbar.

"Dengan adanya Operasi Trisila 2023 ini, bisa mengetahui luas batas-batas laut di Indonesia khususnya di Provinsi Kalbar. Namun, perbatasan luas laut kita, laut itu untungnya sebagian besar antar kita saja," kata Sutarmidji saat menerima kunjungan tim Satgas Operasi Trisila 2023 di rumah dinas gubernur di Pontianak, Kamis.

Tapi, kata Sutarmidji, untuk batas darat Indonesia-Malaysia di Kalbar menjadi yang terpanjang di Indonesia sekitar 972 kilometer.

"Jadi batas kita dengan negara Malaysia itu terpanjang, sedangkan Papua itu hanya sekitar 777 Km jadi lebih panjang batas Kalbar, dan ini perlu pengawasan ketat di batas laut kita," tuturnya.

Lanjutnya, Provinsi Kalbar juga memiliki wisata bahari yang bisa menarik wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri, dimana memiliki alam baharinya sangat indah dan berbatasan dengan negara tetangga Malaysia.

"Untuk wisata daerah Temajuk yang berada di Kabupaten Sambas itu, memiliki pantai yang sangat bagus dimana panjang pantainya memiliki 44 kilometer tidak putus pasirnya juga tidak banyak daerah pantai di dunia yang memiliki pantai terpanjang dan bersih seperti pantai Temajuk, dan mungkin hanya ada sekitar tujuh atau delapan daerah saja, ini bisa menjadi daya tarik wisata ke Kalbar," katanya.

Dirinya memperkirakan, nantinya Temajuk bisa menjadi salah wisata yang perlu dikembangkan, karena dekat wilayah Malaysia dan pantainya di sana sedikit berlumpur yang berbatasan dengan Temajuk, sehingga ada beberapa warga Malaysia yang bermain jetski dan masuk ke pantai Temajuk.

"Disini lah menurut saya perlunya penetapan batas, agar warga Malaysia tidak sembarangan masuk ke lokasi pantai itu," kata Sutarmidji.

Di tempat yang sama, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) XII Pontianak, Laksamana Pertama TNI Suharto mengatakan, Operasi ini merupakan operasi TNI AL yang dilaksanakan oleh Koarmada RI bersama Korps Marinir.

Dia menjelaskan, kedatangan Satgas Operasi Trisila 2023 di Lantamal XII membawa empat kapal perang yaitu KRI Teluk Calang-524, KRI Tjiptadi-381, KRI Kerambit-627 dan KRI Barakuda-633 bersandar di dermaga Lantamal XII.

"Operasi Trisila ini juga didukung dua Pesawat Udara TNI AL, satu Kompi Marinir dilengkapi Tank BMP 3F sebanyak 3 unit dan BTR 50 PM sebanyak 5 unit, untuk menyampaikan eksistensinya di perairan Indonesia. Operasi ini dilaksanakan menyeluruh di semua wilayah perairan yurisdiksi nasional," ujar Danlantamal XII Pontianak.

Sementara itu, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Operasi Trisila 2023 Kolonel Laut (P) Obsen Alibos Naibaho mengatakan, tujuan dari dilaksanakannya operasi Trisila ini adalah untuk menegakkan hukum dan keamanan di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi Indonesia dari segala bentuk pelanggaran hukum laut serta sebagai upaya menunjukkan eksistensi bangsa Indonesia kepada dunia internasional dalam menjamin keamanan dan melindungi kepentingannya di laut.

"Pada Operasi Trisila yang rencananya dilaksanakan selama 52 hari ini dengan wilayah operasi hingga wilayah perairan di landas kontinen. Selama pelayaran juga akan dilaksanakan berbagai materi latihan untuk mempertahankan keterampilan prajurit serta kerjasama antara unsur operasi, hingga latihan pendaratan amfibi di Dabo Singkep," katanya.

Baca juga: Penyaluran KUR di Kalbar capai Rp472,87 miliar pada triwulan I 2023
Baca juga: Warga Melayu Kalbar masih lestarikan tradisi makan ketupat Lebaran
Baca juga: Dilepas Kapolda Kalbar, ratusan warga ikuti balik mudik presisi 2023

 

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023