Langkah efisiensi yang telah kami terapkan sejauh ini telah mengurangi basis pengeluaran operasional secara signifikan
Jakarta (ANTARA) - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencetak pendapatan bersih senilai Rp3,33 triliun pada kuartal pertama 2023 atau mengalami kenaikan 123 persen dibandingkan capaian pada kuartal pertama 2022 sebesar Rp1,49 triliun.

"Langkah efisiensi yang telah kami terapkan sejauh ini telah mengurangi basis pengeluaran operasional secara signifikan,” kata Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo dalam keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.

GoTo juga mencatat nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) senilai Rp148,5 triliun, tumbuh 6 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal pertama 2023.

Dari total GTV tersebut, perseroan berhasil mengantongi pendapatan bruto sebesar Rp5,98 triliun atau tumbuh 14,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy).

Jacky menuturkan efisiensi menjadi kunci peningkatan pendapatan bersih perseroan karena manajemen hanya menghabiskan Rp2,63 triliun untuk biaya promosi dan insentif pelanggan pada kuartal pertama 2023, lebih rendah dibandingkan kuartal pertama 2022 senilai Rp3,73 triliun untuk pos pengeluaran yang sama.

Hal tersebut menunjukkan ada penghematan lebih dari Rp1,08 triliun, membaik sebesar 29 persen secara tahunan.

"Menjaga kedisiplinan biaya adalah hal penting untuk strategi jangka panjang kami sebab basis biaya yang rendah akan memberikan kami fleksibilitas tambahan untuk mengalokasikan modal dalam rangka percepatan pertumbuhan di masa depan," ujarnya.

Selain memangkas biaya insentif untuk pelanggan, GoTo juga melakukan serangkaian efisiensi di biaya operasional antara lain menurunkan beban umum dan administrasi sebanyak 11 persen menjadi Rp2,29 triliun.

Beban penjualan dan pemasaran juga menyusut sebesar 50 persen dari Rp3,3 triliun menjadi Rp1,63 triliun sehingga ada penghematan lebih dari Rp1,6 triliun.

Kemampuan efisiensi melalui perbaikan struktur biaya dan mengendalikan pos pengeluaran membuat beban operasional GoTo menyusut 20,6 persen menjadi Rp7,37 triliun. Semua pencapaian itu menghasilkan rugi bersih tahun berjalan senilai Rp3,89 triliun.

Meski masih membukukan kerugian, Jacky menuturkan GoTo secara perlahan mulai membalikkan keadaan. Sebagai pembanding, rugi bersih GoTo pada kuartal pertama 2022 mencapai Rp6,6 triliun. Itu berarti profit and loss membaik 41 persen dalam setahun terakhir sehingga membuat arus kas perusahaan menjadi lebih sehat.

Posisi kas GoTo dan neraca keuangan tetap solid dengan jumlah uang tunai sebesar Rp26,7 triliun serta fasilitas kredit sekitar Rp4,65 triliun.

"Kami optimistis akan mencapai arus kas operasional positif tanpa tambahan pendanaan eksternal," ujarnya.

Analis BCA Sekuritas Fahkrul Arifin menilai upaya GoTo tersebut sudah terlihat sejak kuartal kedua 2022. GoTo secara konsisten meminimalisasi biaya pengeluaran dan mendorong peningkatan monetisasi melalui adjustment tarif, dan meluncurkan produk baru dengan margin yang lebih tinggi.

"Kinerja kuartal pertama ini menjadi pijakan yang baik dan momentum turn around bagi GoTo dalam mempercepat profitabilitas," ujarnya.



Baca juga: Analis: Kepemilikan Softbank di GoTo tunjukkan kepercayaan
Baca juga: Pengamat: Aset manajemen borong saham GoTo seiring naiknya kepercayaan
Baca juga: Menko Airlangga sebut start up dapat tingkatkan pertumbuhan ekonomi

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023