Gorontalo (ANTARA) - Warga Desa Ombulo, Kabupaten Gorontalo mulai memasak nasi jaha atau lemang sebagai kuliner khas tradisi Lebaran Ketupat yang digelar pada Sabtu (28/4).

Salah seorang warga Desa Ombulo, Neli, di Gorontalo, Jumat, mengatakan memasak 200 kg beras ketan untuk dijadikan nasi jaha yang akan diberikan atau dinikmati tamu yang datang ke rumahnya saat perayaan Lebaran Ketupat.

"Ini dimasak untuk hari raya (Lebaran Ketupat, red.)," ucap dia.

Ia menjelaskan nasi jaha selalu ada untuk melengkapi makanan pada Lebaran Ketupat, sedangkan isinya beras ketan dimasak menggunakan santan serta rempah-rempah untuk kemudian dimasak dalam bambu yang dibakar.

Baca juga: Warga Melayu Kalbar masih lestarikan tradisi makan ketupat Lebaran

Satu karung beras kata dia, dapat dibuat menjadi kemasan nasi jaha dalam 150 bambu. Setiap bambu nasi jaha dapat dipotong-potong menjadi belasan nasi jaha dengan ukuran kecil.

Warga setempat lainnya, Alim Gani, mengatakan keluarganya selalu memasak nasi jaha saat Lebaran ketupat.

Nasi jaha yang dimasak bersama tersebut dihidangkan bagi siapa saja yang mampir ke rumahnya, sedangkan sebagian lainnya telah dipesan untuk dijual.

Ia menjelaskan tradisi warga setempat saat Lebaran Ketupat, tamu bebas datang ke rumah siapa saja untuk silaturahim. Tamu mendapat  suguhan nasi jaha, bahkan bisa membawanya pulang sebagai buah tangan.

Nasi jaha biasanya disantap bersama menu ayam bakar, daging sapi rica balanga, sate daging sapi, dan kuah bugis.

Baca juga: Arung laut dan 'Per-peran' warnai Lebaran Ketupat di Madura
Baca juga: Puluhan balon udara disita saat perayaan Lebaran Ketupat Trenggalek
Baca juga: Patlau dan ketupat makanan khas Lebaran di Bengkayang
Seorang warga membungkus nasi jaha atau lemang yang telah matang di Desa Ombulo, Kabupaten Gorontalo, sebagai menu khas Lebaran Ketupat, Jumat (28/4/2023). ANTARA/Adiwinata Solihin

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023