Jakarta (ANTARA) - Dubes RI untuk Australia Siswo Pramono mengapresiasi Victorian Indonesia Language Teacher’s Association (VILTA)  telah memfasilitasi pengiriman guru bantu Bahasa Indonesia untuk sekolah-sekolah di Victoria.

Siswo mengutarakan soal ini pada acara “2023 VILTA Annual Conference” di Melbourne yang dihadiri 120 guru Bahasa Indonesia di Victoria.

Acara yang menghadirkan Profesor Julian Millie dari Universitas Monash itu mengambil tema "Menggalakkan Program Bahasa Indonesia."

Siswo menilai program Bahasa Indonesia perlu digalakkan di Australia dan para guru Bahasa Indonesia bisa menjadi ujung tombak untuk upaya itu.

"Kita tahu, salah satu kendala pembelajaran bahasa Indonesia di Australia adalah kurangnya jumlah guru," kata Siswo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

"Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi atas inisiatif dan kerja sama yang telah dilakukan VILTA, Universitas Negeri Padang (UNP) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk mengirimkan guru bantu ke sekolah di Victoria," sambung Siswo.

Siswo menganggap saat ini momen tepat untuk menggalakkan Bahasa Indonesia, mengingat pemerintah Australia tengah mempromosikan Asia Literacy kepada siswa-siswa Australia.

Baca juga: Atdikbud KBRI Canberra sosialisasikan Bahasa Indonesia di Australia

Indonesia dianggap salah satu negara penting yang perlu dipelajari oleh masyarakat Australia, kata Siswo.

"Penggalakan bahasa dan studi Indonesia di Australia, tidak hanya akan menjamin peluang bisnis yang berkelanjutan, namun juga hubungan bilateral yang stabil dan perdamaian jangka panjang antar kedua negara”, kata Siswo.

Presiden VILTA Silvy Wantania mengungkapkan pengiriman guru bantu sudah berlangsung sejak 2021, namun sempat terhenti pandemi COVID-19.

"Tahun 2023 ini, kita akan mulai pengiriman guru bantu secara luring", kata Silvy.

Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Canberra Mukhamad Najib mengungkapkan Kementerian Pendidikan RI melalui Badan Bahasa juga telah mengirimkan guru bantu tidak saja ke Australia, namun juga ke negara-negara lainnya.

"Guru bantu dari Badan Bahasa dikirim ke Darwin, Melbourne dan Flinders baik secara daring maupun luring," kata Mukhamad. 

Tetap saja, jumlah guru bantu belum mencukupi karena masih banyak sekolah di Australia yang membutuhkan guru bantu.

"Oleh karena itu, inisiatif VILTA sangat kita dukung”, pungkas Mukhamad. 

Baca juga: KBRI Canberra selenggarakan kelas bahasa Indonesia untuk orang dewasa

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023