Jayapura (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua menggelar Focus group discussion (FGD) pada Jumat (28/4) untuk menjadikan daerah berjuluk Bumi Cenderawasih itu sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia.

Ketua Umum KONI Papua Kenius Kogoya di Jayapura, Sabtu, mengatakan menjadikan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia merupakan salah satu gagasan pihaknya karena dari aspek sarana dan prasaran serta Sumber Daya Manusia (SDM) sudah sangat siap.

"Karena kami tidak mau venue-venue yang dibangun saat ajang PON XX 2021 tidak bisa dimanfaatkan sehingga pemikiran ini kami sampaikan kepada Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua atau BP3OKP untuk selanjutnya dibahas dalam FGD pusat," katanya.

Menurut Kenius, dengan demikian ke depan akan ada berbagai ajang olahraga yang dapat dilaksanakan baik tingkat regional maupun internasional.

"Olahraga bisa menjadi sarana hubungan internasional tetapi juga untuk membangun dan mempersatukan serta melalui ajang PON juga memberikan stimulus dalam menumbuhkan rasa nasionalisme," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator BP3OKP wilayah Papua Albert Yoku mengatakan pihaknya mengapresiasi masukan dari KONI Papua dalam FGD untuk menjadikan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia.

"Ini merupakan masukan yang sangat strategis untuk dapat dirapatkan dalam BP3OKP di Jakarta bersama kementerian terkait," katanya.

Dalam FGD yang berlangsung di Wisma Atlet Kantor KONI Papua pada Jumat (28/4) itu ada lima rekomendasi yang dibahas oleh BP3OKP dan seluruh cabang olahraga (Cabor) bernaung di bawah KONI Papua yakni,

1. Seluruh peserta FGD lokal Papua menyetujui dan mendorong pembentukan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia.

2. Pemerintah Pusat melalui Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua atau BP3OKP perlu memberikan dukungan penuh dalam pembentukan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia dengan lima provinsi lainnya di tanah Papua (Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan).

3. Dukungan Pemerintah Pusat melalui kementerian/lembaga dan pemerintah daerah di tanah Papua, sangat diperlukan dalam proses percepatan pembentukan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia.

4. Kementerian luar negeri melalui Direktur Pasific-Oceania segera memfasilitasi pemda Provinsi Papua dan KONI Papua untuk melaksanakan pembahasan FGD pembentukan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia di tingkat pusat.

5. Pemerintah pusat perlu memberikan dukungan pendanaan bagi pengembangan olahraga di tanah Papua melalui pusat olahraga Melanesia.

Hasil surat rekomendasi tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum KONI Papua Kenius Kogoya, Koordintaor BP3OKP wilayah Papua Provinsi Papua Albert Yoku, Akademisi Universitas Cenderawasih, Prof. Saharuddin Ita, Dewan Adat Papua Hendrik Yarisetouw, Mantan atlet senior Papua Benyamin Jensenem dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, Amelia Ondikeleuw.


Baca juga: KONI Pusat minta tiga DOB Papua prioritaskan cabang olahraga unggulan
Baca juga: Polda tunggu hasil BPK selidiki korupsi dana hibah KONI Papua Barat
Baca juga: KONI Pusat tantang Papua Barat lahirkan petinju andal

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023