Jakarta (ANTARA) - Perusahaan desain chip teratas Taiwan, MediaTek, lebih memfokuskan sumber daya pada chip untuk mobil dan komputasi kecerdasan buatan (AI) karena klien ponsel pintar mereka menghadapi kelebihan pasokan dan inflasi, serta ketidakpastian makroekonomi yang merusak permintaan untuk elektronik konsumen.

"Kami pasti akan memindahkan sumber daya kami dengan sangat cepat ke area otomotif dan komputasi, karena area-area tersebut akan memberikan pertumbuhan kami dalam tiga hingga lima tahun ke depan," kata Chief Executive Officer MediaTek Inc, Rick Tsai, seperti disiarkan Reuters, Jumat (28/4).

"Dalam lingkungan yang sangat menuntut ini, kami tidak mengurangi orang. Kami juga tidak meningkatkan jumlahnya. Hal yang penting adalah untuk mengalokasikan sumber daya yang berharga tersebut," katanya.

Tsai mengatakan semua orang, termasuk MediaTek, sedang berlomba-lomba untuk mengklaim bahwa mereka mampu mendukung kecerdasan buatan generatif, seperti ChatGPT.

"Kami yakin bahwa kami akan dapat memberikan kemampuan ini kepada pelanggan kami," kata Tsai.

MediaTek berinvestasi besar-besaran dalam AI karena area baru yang perusahaan fokuskan semuanya terkait dengan komputasi, kata Tsai. Pengembangan kendaraan otonom, misalnya, membutuhkan chip AI.

Meskipun permintaan ponsel pintar tetap tidak menarik dalam kuartal pertama, perusahaan mengharapkan tanda-tanda pemulihan pada akhir tahun ini.

"Permintaan untuk beberapa elektronik konsumen seperti smartphone lebih lemah dari yang kami harapkan," kata Tsai.

"Karena pelanggan tetap waspada terhadap permintaan di masa depan, kami mengharapkan pendapatan seluler kami akan datar pada kuartal kedua dan akan membaik pada paruh kedua tahun ini," sambung dia.



Baca juga: MediaTek kenalkan Dimensity Auto inovasi untuk kendaraan pintar

Baca juga: MediaTek rilis Dimensity 7200 bawa peningkatan gaming dan fotografi

Baca juga: Mediatek Dimensity 8200 resmi dikenalkan membawa CPU 3,1 GHz

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023