Ketidakpastian tinggi dan ada sejumlah risiko yang berdampak pada prospek kawasan ini
Dubai (ANTARA) - Pertumbuhan ekonomi di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tengah akan melambat pada tahun 2023, menggarisbawahi perlunya mempercepat reformasi struktural, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada Rabu.

Pertumbuhan PDB riil di Timur Tengah dan Asia Tengah diperkirakan turun menjadi 2,9 persen pada 2023, dari 5,3 persen tahun lalu, sebelum membaik menjadi 3,5 persen pada 2024, kata IMF dalam laporan Regional Economic Outlook.

Baca juga: IMF naikkan prakiraan pertumbuhan ekonomi Asia karena pemulihan China

Pertumbuhan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara akan melambat menjadi 3,1 persen pada 2023, dari 5,3 persen pada tahun lalu, dan menjadi 4,2 persen di negara-negara Kaukasus dan Asia Tengah dari 4,8 persen pada tahun lalu.

"Ketidakpastian tinggi dan ada sejumlah risiko yang berdampak pada prospek kawasan ini," kata direktur regional IMF Jihad Azour kepada Reuters.

"Beberapa risiko bersifat global, beberapa terkait dengan risiko fragmentasi, tetapi beberapa di antaranya disebabkan oleh fakta bahwa sejumlah negara memiliki tingkat utang yang tinggi," katanya.

Laporan itu mengatakan bahwa kebijakan moneter dan fiskal yang ketat di seluruh kawasan dan kondisi keuangan yang ketat "menyerukan percepatan reformasi struktural untuk meningkatkan potensi pertumbuhan dan meningkatkan ketahanan."

Pertumbuhan di Mesir diperkirakan akan melambat menjadi 3,7 persen pada tahun 2023 dari 6,6 persen pada tahun 2022 di tengah kesengsaraan ekonomi yang membuatnya mencari paket dukungan keuangan 46 bulan senilai 3 miliar dolar AS dari IMF.

Perkiraan IMF lebih konservatif daripada 4,0 persen yang diproyeksikan dalam jajak pendapat Reuters baru-baru ini.

“Sangat penting untuk sebuah program yang akan dilaksanakan selama empat tahun untuk memperkuat kepercayaan dengan mempercepat reformasi, dan juga untuk menjaga disiplin di bidang ekonomi makro, guna memastikan daya tarik ekonomi Mesir bagi investor dan pemulihan pertumbuhan mulai terbentuk," kata Azour

Baca juga: IMF: Fragmentasi geoekonomi tingkatkan risiko pada pertumbuhan global

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023