Canberra (ANTARA News) - Kebakaran semak terus berlangsung di Negara Bagian Pulau Tasmania, Australia, Senin, sementara udara lebih panas diperkiraan terjadi pekan depan.

Polisi khawatir ada korban jiwa sementara hampir 100 orang dikhawatirkan telah hilang. Berita paling akhir dari kepolisian menunjukkan kebanyakan orang yang dilaporkan hilang telah dihitung dan sejauh ini tak ada catatan mengenai korban jiwa.

Inspektur Polisi Tasmania John Arnold mengatakan kepada Radio ABC sebagian besar nama di dalam daftar telah diperiksa-ulang dan diketahui keberadaan mereka.

Namun ia tak bisa mengesampingkan kemungkinan ada korban jiwa, menurut laporan Xinhua.

Polisi Tasmania terus pencarian mereka dari rumah ke rumah di kota kecil yang paling parah dilanda kebakaran --Dunalley, Boomer Bay dan Marion Bay.

Lebih dari 100 bangunan telah musnah dilalap si jago merah, yang terus berkobar. Phil Douglas dari Dinas Kebakaran Tasmania mengatakan belum ada perubahan sepanjang malam, sementara kebakaran Repulse dan Forcett masih cukup aktif.

Petugas ramalan cuaca memperingatkan cuaca panas yang masih menerpa Tasmania dapat meningkatkan bahaya kebakaran semak, yang telah berkecamuk di bagian tenggara negara bagian itu.

Meskipun negara bagian tersebut tak menghadapi terulangnya temperatur tertinggi 4 Januari, ketika Ibu Kota Tasmania, Hobart mencatat 41,8 derajat Celsius, yang tertinggi sejak temperatur mulai dicatat pada 1883, temperatur di atas rata-rata diperkirakan dialami oleh banyak kota besar di negara bagian itu.

"Meskipun kami berharap takkan mengalami dalam satu generasi kondisi cuaca paling mengerikan yang kami hadapi pada Jumat (4/1), tak ada hujan yang turun dalam beberapa waktu ke depan," kata Menteri Layanan Darurat David O-Byrne sebagaimana dikutip oleh Australian Associated Press.

Kepala dinas kebakaran mengatakan mereka tak bisa meramalkan kapan kebakaran besar di negara bagian tersebut akan dapat dikendalikan.

Pemerintah Australia mengumumkan Pembayaran Pemulihan Bencana Pemerintah Australia (AGDRP) sekarang tersedia buat warga di bagian tenggara dan timur Tasmania.

Orang yang memenuhi syarat dan terpengaruh oleh kebakaran semak baru-baru ini akan dapat mengklaim pembayaran sebesar 1.000 dolar Australia (1.047 dolar AS) bagi orang dewasa dan 400 dolar Australia (418,8 dolar AS) buat setiap anak kecil.

Perdana Menteri Austalia Julia Gillard mengunjungi negara bagian itu pada Senin, demikian Xinhua.

(C003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013