"Pada tahun 2022 Kaltara berhasil menekan angka prevalensi stunting sebesar 5,4 persen yakni dari 27,5 persen menjadi 22,1 persen,"
Tarakan (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Utara Yansen, TP mengatakan daerahnya berhasil masuk ke dalam tiga provinsi yang mendapatkan penghargaan sebagai provinsi dengan penurunan angka stunting atau kondisi gagal tumbuh pada balita akibat dari kekurangan gizi kronis terbesar.

"Pada tahun 2022 Kaltara berhasil menekan angka prevalensi stunting sebesar 5,4 persen yakni dari 27,5 persen menjadi 22,1 persen," kata Yansen di Tanjung Selor, Bulungan, Kamis.

Walaupun masih berada di atas angka prevalensi stunting nasional sebesar 21,6 persen, menurut dia, hal itu  menunjukkan kinerja yang baik bagi seluruh unsur pemangku kepentingan dalam percepatan penurunan stunting di Provinsi Kaltara.

“Sebagai wujud keseriusan Kaltara, beberapa waktu lalu telah dilakukan penandatanganan komitmen bersama terkait penurunan stunting oleh setiap kepala daerah se-Kaltara," kata Yansen.

Hal ini guna menurunkan prevelensi stunting hingga 14 persen di tahun 2024 dan nol persen di tahun 2030, sesuai taget Sustainable Development Goals (SDGS).

Wagub meminta agar intervensi penurunan stunting dapat dilakukan secara terintegrasi, sehingga proses penilaian kemajuan kinerja kabupaten/kota dapat memperbaiki konvergensi gizi.

“Kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Tarakan karena berhasil menurunkan angka stunting yang cukup signifikan. Yakni, sebesar 10,5 persen yakni dari 25,9 persen menjadi 15,4 persen pada tahun 2022,” katanya.

Sementara bagi Kabupaten Tana Tidung mengalami kenaikan angka stunting. Yakni, sebesar 7,9 persen dari 22,8 persen pada tahun 2021 menjadi 30,7 persen pada tahun 2022, tentu akan menjadi perhatian bersama.

“Mempertimbangkan waktu yang tersisa, saya minta Bappeda-Litbang sebagai wakil ketua pelaksana bidang perencanaan program dan anggaran, untuk dapat terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting ini,” kata Wagub.

Tak hanya itu, Yansen juga menekankan jika ditemukan isu yang dapat menghambat pencapaian target, agar segera diatasi.

Menurutnya, perlu komitmen serta kolaborasi yang kuat antar Pemerintah dan Non-Pemerintah dalam melakukan sinkronisasi program mendukung penurunan stunting di Kaltara.

Kepada para Bupati/Wali kota se-Kaltara, Yansen juga meminta agar memastikan percepatan penurunan stunting sebagai prioritas di daerahnya.

Serta memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang intervensinya dilakukan sesuai dengan analisis situasi stunting di daerah masing-masing.

Dia meminta kepada para akademisi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), swasta, mitra pembangunan dan media, agar mendukung dan mengawal pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Kaltara.

"Pasalnya, kami (pemerintah,red) tidak mungkin bekerja sendirian, perlu kolaborasi serta dukungan dari kawan-kawan sekalian,” kata Yansen.
Baca juga: Wagub Kaltara optimistis kemiskinan dan stunting dapat dihilangkan
Baca juga: Prevalensi stunting di Kaltara masih tinggi
Baca juga: Wapres minta koordinasi antarlembaga dibenahi guna turunkan stunting

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023