Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kepemimpinan Indonesia di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan digunakan untuk meletakkan fondasi yang kuat bagi visi jangka panjang ASEAN pasca-2025 dengan rentang 20 tahun atau "Visi 2045".

"Ini penting dilakukan untuk mempersiapkan ASEAN menghadapi tantangan jangka panjang," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan untuk mempersiapkan ASEAN menghadapi tantangan tersebut, Indonesia mengusung tiga pilar selama masa keketuaannya, yaitu ASEAN Matters, Epicentrum of Growth dan implementasi ASEAN Outlook onthe Indo-Pacific (AOIP).

Dengan ASEAN Matters, Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap relevan, mampu menghadapi tantangan ke depan, dan mampu untuk terus menjadi motor stabilitas dan perdamaian di kawasan.

Untuk itu, ASEAN perlu meletakkan visi jangka panjang dan memperkuat kapasitas dan kelembagaannya, kata Retno.

Dengan Epicentrum of Growth, Indonesia berupaya terus memperkuat kerja sama konkret, dan mengupayakan berbagai kerja sama sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh rakyat.

"Dengan demikian, maka kita berharap Asia Tenggara ini dapat terus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, terutama akan dapat mampu menghadapi external shocks," kata Retno.

Dia juga menekankan pentingnya implementasi AOIP, mengingat semakin tajamnya rivalitas di kawasan Indo-Pasifik.

Pendekatan ASEAN itu, kata dia, sangat konsisten dalam membangun kerja sama konkret dan inklusif dengan semua negara untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan damai dan sejahtera.

Baca juga: KTT ke-42 ASEAN akan dihadiri pemimpin delapan negara anggota
Baca juga: Indonesia gunakan diplomasi senyap untuk bantu selesaikan isu Myanmar

Pewarta: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023