Data yang kami himpun, banjir rob di kedua lokasi itu mengakibatkan 30 unit rumah rusak berat, dan 85 unit rumah rusak sedang dan ringan,"
Mataram (ANTARA News) - Banjir rob di pesisir Badas, Kabupaten Sumbawa, dan pesisir Woro, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu (9/1) malam, mengakibatkan sedikitnya 115 unit rumah rusak berat, sedang, dan ringan.

"Data yang kami himpun, banjir rob di kedua lokasi itu mengakibatkan 30 unit rumah rusak berat, dan 85 unit rumah rusak sedang dan ringan," kata Kepala Bidang Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB Endang Khaerudin di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan, penghuni rumah yang rusak berat untuk sementara mengungsi ke kediaman saudara atau familinya, sementara yang rusak sedang dan ringan masih bertahap sambil membenahinya.

BPBD NTB telah mengirim bantuan tanggap darurat berupa makanan siap saji, pakaian dan peralatan dapur serta kebutuhan darurat lainnya.

"Nilai bantuan yang kami salurkan untuk dua lokasi itu mencapai Rp186 juta, selain bantuan tenaga untuk membantu memperbaiki rumah warga yang rusak berat itu. Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir rob itu," ujarnya.

Menurut Endang, perubahan cuaca beberapa bulan terakhir ini mengakibatkan bencana alam di hampir semua kabupaten/kota di wilayah NTB.

Ia menyebutkan bencana banjir terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa dan Kabupaten Bima, serta Dompu, tanah longsor di Kabupaten Lombok Utara.

Kota Bima dan Kota Mataram juga terjadi bencana banjir, meskipun hanya menggenangi rumah penduduk, dan tidak sampai rusak berat.

"Berbagai bencana alam itu patut disikapi BPBD di masing-masing kabupaten/kota, terutama penanganan tanggap darurat. Kami dari provinsi juga akan memberi bantuan jika skalanya cukup besar," ujarnya.

Ia berharap BPBD di berbagai kabupaten/kota juga mengoptimalkan stok bantuan tanggap darurat untuk korban bencana banjir dan bencana alam lainnya.

Setiap kabupaten/kota dijatah beras bantuan tanggap darurat dari pemerintah provinsi sebanyak lima ton dan ditambah secara berkelanjutan jika stok itu kurang dari jumlah yang dijatah Kementerian Sosial yakni 100 ton untuk setiap kabupaten/kota/ setiap tahun.

Pemprov NTB juga menyalurkan bantuan pangan lainnya seperti mi instan, minyak goreng dan "family kit" (peralatan dapur dan barang kebutuhan lainnya) yang dijatahkan untuk setiap kabupaten/kota secara berkala.
(A058/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013