Pemerintah belum menyatakan KLB karena relatif masih terkendali. Kasus di Riau itu karena itik yang dibawa dari Cirebon dan sudah terlokalisir. Di beberapa daerah juga sudah dilakukan itu (lokalisir),"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah belum menyatakan kasus flu burung clade baru 2.3.2 sebagai kejadian luar biasa (KLB) karena penularannya dinilai masih dapat dikendalikan serta belum menjangkiti manusia.

"Pemerintah belum menyatakan KLB karena relatif masih terkendali. Kasus di Riau itu karena itik yang dibawa dari Cirebon dan sudah terlokalisir. Di beberapa daerah juga sudah dilakukan itu (lokalisir)," kata Menteri Pertanian Suswono dalam jumpa pers bersama Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dan Menteri Kominfo Tifatul Sembiring di Jakarta, Jumat.

Suswono juga mengatakan bahwa pemerintah akan mulai memproduksi vaksin untuk flu burung clade baru yang menyerang unggas tersebut pada bulan Februari yang akan datang.

"Vaksin lama sebenarnya masih bisa digunakan tapi ada pengulangan, dua hingga tiga kali untuk hasil yang efektif," kata Suswono.

Untuk tahun 2013, Kementerian Pertanian juga telah mengajukan anggaran sebesar Rp220 miliar untuk biaya depopulasi unggas untuk mengantisipasi mewabahnya flu burung clade baru tersebut.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan meskipun ada wabah flu burung clade baru pada unggas tersebut, namun masyarakat tidak perlu khawatir dalam mengonsumsi unggas.

"Daging bebek masih bisa dimakan, kalau dimasak hingga matang virusnya akan mati," ujar Nafsiah.

Menkes juga menyatakan telah melakukan langkah-langkah antisipasi antara lain dengan menerbitkan surat edaran kepada Dinas Kesehatan di seluruh wilayah untuk mewaspadai adanya kejadian matinya unggas secara bersamaan dalam jumlah yang besar.

"Langkah-langkah antisipasi sudah dilakukan, termasuk jika ada mutasi di manusia," ujar Menkes.

Sebelumnya, sebanyak 15 negara telah melaporkan kepada Badan PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO) mengenai kasus flu burung "clade" baru yang ditemukan pada unggas termasuk Indonesia, yaitu Iran, Nepal, India, Bangladesh, Bhutan, China termasuk Hong Kong, Vietnam, Mongolia, Republik Korea, Jepang, Romania, Bulgaria, Laos, Indonesia dan Rusia.

Berdasarkan laporan WHO, pada kurun waktu Februari-September 2012, virus itu dideteksi di unggas liar (wild birds) di Hong Kong, India and Nepal, dan pada peternakan di Bangladesh, Bhutan, China, India, Nepal and Vietnam.

Total ditemukan ada delapan kasus flu burung clade baru pada manusia yaitu Bangladesh tiga kasus dan China-Hongkong lima kasus dengan jumlah kematian tiga dari lima kasus di China.

Sedangkan di Indonesia, Menkes menyatakan belum ada kasus flu burung clade baru terdeteksi pada manusia.

(A043/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013