Tulungagung (ANTARA) - Ketua DPP PKB Helmy Faishal Zaini menegaskan partainya berniat mengusung Rhoma Irama sebagai calon presiden karena "Raja Dangdut" itu memiliki visi kebangsaan yang sangat jelas.

"Banyak lagu Rhoma yang membawa visi kebangsaan, ukhuwah wathoniyah, sama dengan visi PKB," kata Helmy di kantor DPC PKB Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu.

Jajaran DPP PKB antara lain Helmy Faishal, Sekretaris Dewan Syura Andi Muawiyah Ramli, Anggota Dewan Syura KH Abdul Ghofur, dan Wakil Sekjen Lukman Khakim datang ke Tulungagung bersama Rhoma untuk memperkenalkan Rhoma sebagai capres PKB kepada masyarakat setempat.

Menurut Helmy, niat PKB mengusung Rhoma ternyata mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat.

"Saya sering keliling daerah. Di NTB, Kalimantan, orang yang sebelumnya tak pernah menyebut PKB kini cinta PKB setelah menyebut Rhoma sebagai capres," kata Helmy yang juga Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu.

Helmy juga optimistis niat PKB mengusung Rhoma Irama sebagai capres akan mendapat dukungan dari masyarakat, khususnya kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU).

Namun demikian, lanjut Helmy, untuk bisa mengusung capres tentu PKB harus terlebih dulu menang pemilu.

"Kalau mau mengusung capres sendiri minimal harus memperoleh 110 kursi dalam Pemilu 2014," katanya.

Helmy mengakui akibat konflik internal, perolehan suara dan kursi PKB merosot. Dalam Pemilu 2009 PKB hanya memperoleh 28 kursi, padahal dalam pemilu sebelumnya meraih 52 kursi.

Namun, lanjut Helmy, dengan semangat baru PKB optimistis akan mendulang sukses dalam Pemilu 2014. Saat ini survei menunjukkan perolehan suara PKB lebih dari lima persen.

"Syarat mengusung capres sekitar 20 persen. Kita sanggup asal Bang Haji Rhoma Irama ikut mengkampanyekan PKB," katanya.

Sementara itu Rhoma Irama menjelaskan alasannya maju sebagai capres yang disebutnya sebagai amanah di tengah kondisi bangsa Indonesia yang memprihatinkan.

"Sejak pemilu presiden langsung pada 2004 saya sudah diminta maju, juga pada 2009, tapi saya tidak bersedia. Sekarang saya tidak boleh menolak jika diberi amanah dan ada partai yang mau menjadi kendaraan politik saya," katanya.

Usai bersilaturahim dengan masyarakat Tulungagung rombongan menuju Pondok Pesantren Al Falah dan Lirboyo di Kediri.
(S024/Y006)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013