Zaim, Palestina (ANTARA News) - Polisi Israel pada Minggu pagi menggusur para pemrotes Palestina dari sebuah kamp yang dibangun di puncak bukit di area Tepi Barat yang akan digunakan untuk pemukiman Yahudi.

"Pasukan Israel masuk ke kamp," kata seorang pemrotes, Abir Copty, kepada AFP.

Sekitar 200 aktivis Palestina mendirikan kamp yang dinamai Bab al-Shams (Gerbang Matahari) di daerah E1 antara Jerusalem Timur yang dianeksasi Israel dan permukiman Maaleh Adumim pada Jumat (11/1).

Para pemrotes menolak perintah Israel untuk meninggalkan area itu sampai polisi bergerak masuk menggunakan buldozer-buldozer sekitar pukul 02.30 waktu setempat (07.30 WIB).

"Ratusan polisi Israel datang dari semua arah, mengepung semua orang yang ada di tenda-tenda dan menahan mereka satu persatu," kata anggota parlemen Palestina, Mustafa Barghouti, kepada AFP.

Tetapi juru bicara polisi Israel, Micky Rosenfeld, mengatakan bahwa polisi tidak melakukan penahanan.

"Mereka diberitahu bahwa mereka melakukan pelanggaran dan dikawal satu persatu meninggalkan lokasi itu. Tidak ada yang cedera pada kedua pihak," katanya.

Ia menambahkan, sekitar 500 polisi diterjunkan dalam operasi itu.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Sabtu malam menyatakan bahwa dia meminta para pemrotes dipindahkan dan para pengacara negara telah meminta Mahkamah Agung membatalkan perintah penangguhan pengusiran yang dikeluarkan Jumat.

Warga Palestina membangun kamp-kamp itu sebagai bentuk perlawanan terhadap pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina.

"Ini adalah satu tipe perlawanan, berbeda dengan perlawanan bersenjata atau pelemparan batu," kata Omar Ghassan (27) dari Ramallah kepada AFP.

(H-RN)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013