Saat ini, batik lokal Saijaan baru dipasarkan di pasaran lokal, tetapi ke depannya ditargetkan bisa masuk ke pasar di luar daerah,"
Kotabaru (ANTARA News) - Batik lokal asal "Bumi Saijaan" Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, siap bersaing di pasaran luar daerah.

Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kotabaru Sri Maria Ningsih, pada kunjungan Kapolda Kalimantan Selatan Taupik Ansorie, di Kotabaru, Minggu.

"Saat ini, batik lokal Saijaan baru dipasarkan di pasaran lokal, tetapi ke depannya ditargetkan bisa masuk ke pasar di luar daerah," harap Ningsih.

Menurut istri Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, salah satu tujuan dikembangkannya batik lokal yang diberi nama "Saijaan" tersebut adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kotabaru.

Terutama kaum ibu, dalam membantu ekonomi keluarganya. Mayoritas batik Saijaan memiliki motif ikan todak.

Di mana ikan todak merupakan salah satu bagian dari lambang Kabupaten Kotabaru, selain gunung, pantai dan ambak laut.

Ningsih berharap, batik Saijaan bisa diterima masyarakat di luar Kotabaru seperti batik-batik di Indonesia.

Dalam kunjungan Kapolda tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK juga sempat melihat hasil budi daya jamur tiram oleh masyarakat Sebelimbingamn, Pulau Laut Utara, Kotabaru.

Budidaya jamur tiram yang dikembangkan sejumlah kepala keluarga di Sebelimbingan tersebut mampu menghasilkan sekitar 10 kilogram per hari.

Jamur tiram hasil budidaya masyarakat Sebelimbingan tersebut masih untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Banyak manfaat yang bisa didapat dari mengkonsumsi jamur tiram tersebut, selain berkhasiat obat untuk berbagai macam penyakit, juga dapat menurunkan kolesterol.

(I022/N005)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013