Meulaboh (ANTARA) - Ratusan masyarakat korban banjir di Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat hingga kini dilaporkan terserang penyakit gatal-gatal akibat meluapnya aliran sungai di kawasan tersebut.

“Saat ini kami terus berupaya memberikan pengobatan bagi masyarakat korban banjir yang mengalami penyakit gatal-gatal,” kata Kepala Puskesmas Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat, Saflinda Yunita kepada ANTARA, Selasa.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil pengobatan yang dilakukan sejak Senin hingga Selasa sore, hampir seluruh masyarakat korban banjir di Woyla Barat yang mengalami penyakit gatal-gatal akibat rendaman banjir.

Baca juga: Korban banjir di Aceh Utara keluhkan gatal-gatal dan ISPA

Baca juga: BNPB bantu 2.363 hektare sawah puso akibat banjir di Aceh


Menurut dia, masyarakat yang diserang penyakit gatal-gatal tersebut telah mendapatkan pengobatan dari petugas Puskesmas Woyla Barat, yang turun langsung ke lokasi banjir guna melakukan pengobatan secara gratis.

Ada pun lokasi yang dikunjungi petugas kesehatan, kata dia, meliputi Desa Napai, Alue Leuhob, serta sejumah desa lainnya di Kecamatan Woyla Barat yang terdampak banjir akibat meluapnya aliran sungai di daerah tersebut.

Saflinda menambahkan ada pun korban banjir yang mendapatkan pengobatan tersebut didominasi masyarakat lanjut usia, anak-anak, dan balita.

Selain didera penyakit gatal-gatal, masyarakat korban banjir di Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat, juga diserang penyakit pilek, batuk, demam, serta tekanan darah tinggi.

“Masyarakat yang sakit ini telah mendapatkan pengobatan dari petugas kesehatan, kami berharap masyarakat dapat segera pulih,” kata Saflinda menambahkan.

Pihaknya mencatat sejak dua hari pengobatan dilakukan, tercatat sekitar 300 orang di Kecamatan Woyla Barat telah mendapatkan layanan pengobatan dari petugas kesehatan di daerah tersebut.

Baca juga: Suplai air bersih ke 4.820 pelanggan di Aceh Barat lancar meski banjir

Baca juga: PUPR: Kerusakan infrastruktur di Aceh Barat akibat banjir capai Rp35 M


 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023