Sudah ada piloting model seperti ini. Kerja sama ini selain bisa mengembangkan skala ekonomi, corporate farming berbasis peternak kecil dalam koperasi, terhubung ke offtaker dan pembiayaan, juga hilirisasi kita kembangkan. Produknya terstandar dan su
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) tengah mengembangkan pilot model yang mensinergikan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan dana koperasi sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan model bisnis peternakan.

"Sudah ada piloting model seperti ini. Kerja sama ini selain bisa mengembangkan skala ekonomi, corporate farming berbasis peternak kecil dalam koperasi, terhubung ke offtaker dan pembiayaan, juga hilirisasi kita kembangkan. Produknya terstandar dan sustain," kata MenkopUKM Teten Masduki usai acara penandatanganan nota kesepahaman di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa.

Teten mencontohkan, selama ini pihaknya sudah banyak melakukan pendampingan untuk peternak sapi perah. Bahkan, dengan Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) bekerja sama dalam pengembangan koperasi penggemukan domba. Begitu juga dengan PBNU, ada rencana membangun rantai koperasi ayam potong.

"Kita akan bangun piloting-piloting terlebih dahulu untuk kemudian menjadi role model. Kemudian, bisa direplikasi," ucapnya.

Lebih lanjut Teten menuturkan bahwa KemenKopUKM dan Kementerian Pertanian telah menjalin kesepakatan bersama dalam pengembangan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM) di bidang peternakan, hingga hilirisasi produk hasil peternakan.

Guna mengakselerasi pengembangan koperasi dan hilirisasi produk hasil pertanian tersebut, KemenKopUKM kembali menandatangani nota kesepahaman dengan Kementan. Kerja sama tersebut merupakan salah satu upaya mengembangkan model bisnis peternakan dan pertanian perorangan skala kecil yang kemudian dikonsolidasikan menjadi koperasi.

Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk hasil peternakan, memberikan nilai tambah, dan daya saing produk hasil peternakan, serta meningkatkan pendapatan dan taraf hidup peternak yang tergabung dalam koperasi dan UMKM

“Kebetulan, Mentan ada rencana mengembangkan 1.000 sapi untuk 1 klaster, bisa dalam bentuk koperasi. Artinya, satu manajemen dari hulu hilir, bukan hanya budi dayanya tapi juga terhubung ke market. Bukan hanya model bisnis, tapi juga hilirisasi agar ada nilai tambah untuk peternak," katanya.

Baca juga: KemenKopUKM sebut Indonesia akan punya sistem data tunggal UKM

Baca juga: KemenKopUKM genjot platform digital lokal perluas akses pasar UMKM

Baca juga: KemenKopUKM : RUU Perkoperasian masuki tahap harmonisasi


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023