Jakarta (ANTARA News) - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat tidak akan memilih calon hakim agung Daming Sunusi, yang pernah menyatakan bahwa dalam kasus perkosaan "pemerkosa dan korban sama-sama menikmati."

"Fraksi PAN tidak akan memilih Daming karena pernyataannya, meskipun dia sudah meminta maaf dan menarik ucapannya," kata anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN, Taslim Chaniago, di Gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta, Selasa.

Menurut dia, tidak layak dan pantas pejabat publik seperti Daming memberikan pernyataan semacam itu tentang kasus perkosaan.

Fraksi PKS juga tegas menyatakan tidak akan memilih Daming menjadi hakim agung. "Instruksi FPKS kepada anggota Komisi III dari PKS adalah tidak memilih hakim semacam ini," kata Ketua Fraksi PKS DPR RI, Hidayat Nur Wahid.

Menurut Hidayat, Fraksi PKS juga akan melaporkan Ketua Pengadilan Tinggi itu ke Mahkamah Agung.

"Hukuman lain kepada Daming adalah dilaporkan ke MA untuk diberi sanksi oleh MA karena pernyataannya itu merusak citra MA yang saat ini menjadi sorotan. Kami menghukum dengan tidak memilih Daming," katanya.

Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Saan Mustopa, juga menyatakan bahwa Daming tak pantas dipilih menjadi hakim agung.

Saat menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR RI dalam uji kepatutan dan kelayakan calon hakim agung, Daming Sanusi mengatakan bahwa "pemerkosa maupun yang diperkosa sama-sama menikmati jadi harus pikir-pikir terhadap hukuman mati."

(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013