Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) meluncurkan buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) Nomor 40 bertema Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi Kebijakan Memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan Menuju Indonesia Maju.

"Penerbitan buku ini sebagai wujud nyata dari kuatnya komitmen BI akan transparansi dan komunikasi kepada publik atas pelaksanaan tugas dan kewenangan dalam pengaturan dan pengawasan makroprudensial sesuai dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Peluncuran Buku: Kajian Stabilitas Keuangan Nomor 40 di Jakarta, Rabu.

Ia membeberkan, terdapat tiga aspek penting dalam buku KSK Nomor 40. Pertama, stabilitas sistem keuangan Indonesia pada tahun 2022 hingga Maret 2023 menunjukkan ketahanan yang kuat dan mampu menyediakan kredit dan pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional.

Ketahanan juga tetap terjaga ditopang oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan risiko kredit yang terkendali.

Baca juga: BI luncurkan Buku Kajian Stabilitas Keuangan edisi Maret 2022

Aspek kedua, BI secara konsisten menempuh kebijakan makroprudensial longgar untuk terus mendorong kredit dan pembiayaan bank-bank bagi dunia usaha melalui pemberian insentif likuiditas kepada bank-bank yang berkontribusi tinggi termasuk UMKM, inklusif dan hijau.

Ketiga, ke depan stabilitas sistem keuangan Indonesia diperkirakan tetap terjaga dengan terus memperkuat sinergi dan koordinasi baik dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), otoritas terkait, sektor keuangan, maupun dunia usaha.

Peluncuran KSK Nomor 40 dilanjutkan dengan Seminar bertajuk “Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi Kebijakan Memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan Menuju Indonesia Maju" yang dibuka oleh Deputi Gubernur BI Juda Agung.

Dalam sambutannya, Juda mengatakan berlanjutnya fragmentasi ekonomi, perdagangan, dan investasi, di tengah pengetatan kebijakan moneter yang agresif di negara maju menyebabkan perekonomian dunia dilanda resflasi dan menimbulkan komplikasi pada stabilitas sistem keuangan.

Baca juga: BI sebut bauran kebijakan resep jaga stabilitas keuangan

"Kita patut bersyukur stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi," tutur Juda.

Menurut dia, hal ini tidak terlepas dari konsistensi, inovasi, dan sinergi BI di berbagai kebijakan makroprudensial yang dapat mendorong sektor-sektor untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mendorong inklusi keuangan, baik UMKM maupun segmen masyarakat yang berpenghasilan rendah, secara berkelanjutan.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023