"Secara kelembagaan tentunya penambahan guru besar dapat meningkatkan kualitas akademik, memperkuat kapasitas sumber daya manusia serta keilmuan," kata Ketua LLDIKTI Wilayah X Afdalisma di Padang, Jumat.
LLDIKTI Wilayah X, ujar dia, terus mendorong para guru besar di Sumatera Barat, Jambi, Riau dan Kepulauan Riau untuk terus mendampingi para dosen yang sudah lektor kepala untuk menjadi profesor.
Berbagai pengalaman guru besar, diyakini akan membantu calon guru besar menyandang gelar tertinggi di ranah pendidikan itu.
Baca juga: LLDIKTI: Penutupan perguruan tinggi swasta butuh kajian mendalam
Baca juga: LLDIKTI X sampaikan evaluasi penerapan program Merdeka Belajar
Ia mengatakan perjalanan menjadi seorang guru besar bukanlah perjalanan yang singkat dan mudah. Untuk mencapainya membutuhkan perjalanan panjang serta penuh perjuangan.
"Dikukuhkan sebagai guru besar adalah sebuah kebanggaan dan prestasi tertinggi dalam karir dosen sebagai pendidik di lingkungan pendidikan tinggi," ujar dia.
Pada kesempatan itu, ia mengapresiasi capaian Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) Prof Junaidi sebagai guru besar bidang kajian Ilmu Budaya.
Rektor Unilak Prof Junaidi berhasil menyandang gelar guru besar usai mengumpulkan angka kredit maksimal 1.138. Prof Junaidi merupakan dosen LLDIKTI Wilayah X pertama yang bisa meraih jabatan akademik guru besar dengan nilai angka kredit maksimal.
"Selamat dan sukses kepada Prof Junaidi atas pengukuhan dan keberhasilannya mencapai jabatan akademik tertinggi sebagai guru besar," ujarnya.
Terakhir, Kepala LLDIKTI Wilayah X mendorong semua dosen terutama di Unilak untuk menjadikan capaian Prof Junaidi sebagai motivasi memajukan sektor pendidikan di Indonesia khususnya di lingkungan kampus tersebut.
"Teruslah menebarkan manfaat, kebaikan, dan mengamalkan ilmu pengetahuan di Provinsi Riau serta di tingkat nasional," ajak dia.
Baca juga: LLDIKTI: Perguruan tinggi kesehatan kesulitan terapkan Merdeka Belajar
Baca juga: LLDIKTI X komitmen wujudkan zona integritas wilayah bebas korupsi
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023