Balikpapan (ANTARA) - Jumlah titik panas indikator awal kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat berkurang menjadi enam dari 14 pada hari sebelumnya menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Diyan Novrida, enam titik panas yang dideteksi selama periode pemantauan Jumat pukul 01.00 hingga pukul 17.00 WITA tersebar di wilayah Kabupaten Paser, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Berau.

Satu titik panas terdeteksi di Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser; satu titik panas terpantau di Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur; dua titik panas dideteksi di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara; dan dua titik panas terpantau di Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau.

Menurut Diyan, keenam titik panas itu memiliki tingkat kepercayaan menengah.

"Sebaran enam lokasi titik panas yang terdeteksi ini sudah kami informasikan ke pihak terkait guna mendapatkan tindakan lebih lanjut," katanya.

Ia menambahkan, informasi mengenai sebaran titik panas antara lain disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Diyan menjelaskan pula bahwa 14 titik panas yang terdeteksi pada Kamis (11/5) sudah padam karena hujan.

Enam titik panas yang terpantau pada Jumat, menurut dia, merupakan titik panas baru yang muncul di lokasi yang berbeda dengan titik panas yang dideteksi pada hari sebelumnya.

Ia juga menyampaikan pentingnya kewaspadaan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan meskipun hujan masih turun.

Baca juga:
BMKG deteksi 14 titik panas di Kalimantan Timur
Wali Kota Palangka Raya tetapkan status siaga bencana karhutla

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023