Phnom Penh (ANTARA) - ​​​Taufany Muslihuddin langsung tengkurap di depan gawang Vietnam seusai mencetak gol ketiga bagi Timnas U-22 Indonesia dua menit sebelum laga bubar dan gol tersebut ternyata membawa tim asuhan Indra Safri meraih kemenangan 3-2.

Atas kemenangan tersebut, satu tiket final kejuaraan multi event dua tahunan itu langsung didapat dan pada laga puncak di Olympic Stadium Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5) bakal menghadapi Thailand yang sebelumnya mengalahkan Myanmar 3-0.

Lolosnya timnas Garuda Muda ke final membuka asa untuk merebut medali emas yang selama 32 tahun terakhir belum mau singgah ke Tanah Air. Terakhir medali emas diraih pada SEA Games 1991 Manila. Jelas bukan itu waktu yang singkat.

Berbekal 20 pemain terbaik diusianya, tidak mustahil Timnas Indonesia bisa merealisasikan target meski pada laga final tidak akan diperkuat salah satu pemain andalan, Pratama Arhan karena mendapat kartu merah saat timnas menghadapi Vietnam.

Pelatih Timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri mengaku sudah menyiapkan pemain pengganti yang kualitasnya tidak jauh beda. Bahkan pemain pelapis Pratama Arhan itu sudah masuk sebelas pemain pertama saat timnas melawan Kamboja di laga Grup A.

Adalah Haykal Al Hafiz. Pemain asal Sidoarjo Jawa Timur yang memperkuat Persikab Kabupaten Bandung pada kompetisi Liga 2 Indonesia bakal menjadi tumpuan menjadi bek kiri. Kepiawaiannya juga sudah teruji saat timnas mengalahkan Kamboja 2-1.

Saat itu, Indra Sjafri menurunkan Adi Satryo (GK), Rio Fahmi, Muhammad Ferarri, Komang Teguh Trisnanda, Haykal Al Hafiz, Taufany Muslihuddin, Beckham Putra, Witan Sulaeman, Jeam Kelly Sroyer, Irfan Jauhari, dan Titan Agung.

Selain menyiapkan pemain pengganti, Timnas Indonesia juga diberi kesempatan untuk recovery. Hal ini dilakukan agar mental dan fisik pemain cepat pulih sehingga proses persiapan menuju laga puncak bisa segera dilakukan.

Tak ketinggalan Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga memberikan servis tersendiri terhadap Marselino Ferdinan dan kawan-kawan. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu berharap semangat yang ada pada seluruh pemain tidak surut.

Kemenangan atas Vietnam pada semifinal SEA Games 2023 Kamboja merupakan prestasi sementara bagi timnas Garuda Muda karena sasaran utamanya adalah meraih medali emas pada kejuaraan multi event yang pertama kali digelar di Kamboja itu.


Baca juga: Drama lima gol warnai kemenangan dramatis Indonesia atas Vietnam
Baca juga: Haykal bakal jadi pengganti Pratama Arhan di final SEA Games Kamboja



Momen pas

Lolosnya Timnas U-22 Indonesia ke final SEA Games 2023 Kamboja bukan hanya membuka asa meraih medali emas, namun juga momen penting bagi sepak bola nasional pasca gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Indonesia seharusnya bisa menggelar salah satu agenda utama FIFA pada 20 Mei hingga 11 Juni. Ada enam kota yang disiapkan menjadi tuan rumah yakni Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya dan Bali. Persiapan maksimal juga sudah dilakukan.

Namun pada 29 Maret, FIFA sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah. Padahal persiapan drawing di Bali, 31 Maret sudah disiapkan. Ada beberapa hal yang menjadi sebab termasuk soal Israel. Piala Dunia U-20 akhirnya dipindah ke Argentina.

Mimpi pemain muda Indonesia untuk bisa bermain di Piala Dunia U-20 akhirnya kandas. Salah satu pemain yang harapannya sirna adalah Marselino Ferdinan dan kini menjadi pemain andalan di SEA Games 2023 Kamboja.

Marselino Ferdinan pada SEA Games 2023 benar-benar menunjukkan kelasnya. Pemain yang kini memperkuat tim kasta kedua Liga Belgia KMSK Deinze itu selalu menjadi motor timnas Garuda Muda dan tidak segan-segan mencetak gol.

Mantan pemain Persebaya Surabaya ini jelas akan menjadi tumpuan di laga final melawan Thailand. Pelatih Indra Sjafri kemungkinan bakal menurunkan formasi yang hampir sama kecuali Pratama Arhan yang dipastikan tidak main karena terkena kartu merah saat lawan Vietnam.

Pada laga melawan Vietnam, pelatih Indra Sjafri menurunkan Ernando Ari untuk posisi penjaga gawang, Rizky Ridho, Amiruddin Bagas, Komang Teguh, Pratama Arhan, Alfeandra Dewangga, Ananda Raehan, Marselino Ferdinan, Fajar Fathur Rachman Muhammad dan Ramadhan Sananta.

Untuk menghadapi Thailand kemungkinan susuan pemainnya adalah Ernando Ari (PG), Rizky Ridho, Amiruddin Bagas, Komang Teguh, Haykal Al Hafiz, Alfeandra Dewangga, Ananda Raehan, Marselino Ferdinan, Fajar Fathur Rachman dan Muhammad Ramadhan Sananta.

Meski demikian, Timnas Garuda Muda juga harus mewaspadai kebangkitan Thailand mengingat tim yang saat ini diasuh oleh Issara Sritaro juga ingin menunjukkan eksistensinya di kawasan Asia Tenggara.

Tim yang berjuluk Gajah Perang muda ini terakhir kali mendapatkan medali emas pada SEA Games 2017. Setelah itu dalam dua edisi terakhir dikuasi oleh Vietnam yang lada babak semifinal SEA Games 2023 dikalahkan Indonesia.

Didasarkan pada komposisi pemain dalam setiap laga, kondisi mental pemain hingga nyali di lapangan, Timnas U-22 Indonesia memang layak diandalkan untuk merebut medali emas.

Dan jika tidak di Phnom Penh, maka perjuangan Timnas Indonesia untuk meraih target medali emas​​​​​​ bakal lebih panjang dalam dua, empat, enam atau delapan tahun mendatang.


Baca juga: Indonesia siap hadapi Thailand di final SEA Games 2023 demi emas
Baca juga: Indra Sjafri sebut menang lawan Vietnam prestasi sementara


Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023