Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus sebesar 3,94 miliar dolar AS. Surplus ini terjadi selama 36 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Imam Machdi menyebut bahwa neraca perdagangan Indonesia pada April 2023 kembali mengalami surplus sebesar 3,94 miliar dolar AS.

"Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus sebesar 3,94 miliar dolar AS. Surplus ini terjadi selama 36 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Imam dalam Rilis Berita Statistik di Jakarta, Senin.

Baca juga: Ekonom: Konsentrasi negara tujuan ekspor Indonesia meningkat 54 persen

Imam mengatakan, surplus April 2023 ini menguat dibandingkan dengan bulan sebelumnya meskipun tercatat lebih rendah dari April 2022.

Menurut Imam, surplus neraca perdagangan berasal dari sektor nonmigas sebesar 5,64 miliar dolar AS, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai 1,70 miliar dolar AS.

Selama Januari-April 2023, meskipun sektor migas mengalami defisit 6,01 miliar dolar AS, namun masih terjadi surplus pada sektor nonmigas 22,06 miliar dolar AS, sehingga secara total mengalami surplus 16,05 miliar dolar AS.

Baca juga: Ekonom: Sumber daya mineral sumbang 27,5 persen total ekspor Indonesia

Sementara itu, nilai ekspor Indonesia April 2023 mencapai 19,29 miliar dolar AS atau turun 17,62 persen dibanding ekspor Maret 2023. Dibanding April 2022 nilai ekspor turun sebesar 29,40 persen.

Nilai impor Indonesia April 2023 mencapai 15,35 miliar dolar AS, turun 25,45 persen dibandingkan Maret 2023 atau turun 22,32 persen dibandingkan April 2022.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023