Anda lihat bangunan rumah ini juga sudah mulai retak-retakBojonegoro (ANTARA News) - Sejumlah rumah di bataran Bengawan Solo di Kelurahan Jetak, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jawa Timur, terancam longsor, bahkan tiga warga pemilik rumah di daerah setempat terpaksa membongkar dapurnya karena sudah ambruk.
"Tiga dapur rumah warga di sini ambruk sejak dua hari lalu, bersamaan surutnya air Bengawan Solo," kata Ketua RT 2 Kelurahan Jetak, Kecamatan Kota, Wijianto, Minggu.
Tiga rumah yang dapurnya sudah ambruk milik Tuminah, Teguh dan Djiwandono, ketiganya berdampingan. Lainnya, sebidang tanah, milik Suwartono, yang tidak ada bangunannya, selain retak juga sudah mulai ambles.
"Anda lihat bangunan rumah ini juga sudah mulai retak-retak," jelas Wijianto, yang sedang membongkar dapur rumah milik Tuminah, bersama sejumlah warga.
Semula, menurut Wijianto, pemukiman warga di daerah setempat, termasuk tiga rumah yang dapurnya sudah ambruk yang posisinya sudah berada di tebing Bengawan Solo itu berpengaman pelengsengan bronjong dan beton memanjang yang juga berfungsi sebagai jalan.
"Panjangnya ada sekitar 300 meter, dibangun pada 1993 lalu," jelasnya.
Namun, lanjutnya, plengsengan bronjong dan beton itu, lambat laun longsor, ambles, sebab lokasi setempat berada di tikungan luar Bengawan Solo.
"Saya perkirakan longsornya tebing di sini akan terus bertambah, kalau tidak ada penanganan," ujarnya lalu menambahkan bahwa warga yang terancam longsor tidak tahu harus pindah kemana.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Bojonegoro Samsul Huda, yang sudah meninjau lokasi bantaran Bengawan Solo yang longsor di Kelurahan Jetak, yang mulai mengancam pemukiman warga itu mengatakan, penanganan lonsornya tebing Bengawan Solo itu akan dikoordinasikan dengan Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jateng, yang memiliki wilayah sungai terpanjang di Jawa itu.
"Lokasi setempat menjadi tumpuan datangnya aliran air, ya penanganannya harus dibangun semacam pelengsengan dari beton," jelasnya.
(Ant)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
