Pemulung banyak yang datang..."
Karawang (ANTARA News) - Sebagian korban banjir dari Perumahan Karaba, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sudah mulai pulang ke rumahnya masing-masing untuk membersihkan lumpur sisa banjir, Minggu, menyusul surutnya banjir di daerah tersebut.

Selain membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir, mereka yang sempat mengungsi selama beberapa hari, juga membersihkan lumpur di jalan raya depan rumahnya masing-masing secara gotong royong.

Warga membuang sampah-sampah plastik ke tempat pembuangan sampah. Sedangkan lumpur didorong ke saluran, lalu disiram dengan air secara beramai-ramai. Warga juga ada yang mendatangkan satu unit mobil tangki untuk mendorong endapan lumpur ke saluran.

Kegiatan bersih-bersih pascabanjir yang berlangsung sejak Minggu siang itu sendiri tidak hanya dilakukan orang dewasa. Anak-anak yang berada di kompleks perumahan itu juga terlibat dalam kegiatan bersih-bersih itu.

Di tengah kegiatan bersih-bersih pascabanjir, para pemulung secara bergantian berganti melintasi kompleks perumahan tersebut, untuk mengumpulkan barang-barang yang masih bernilai ekonomis, tetapi sengaja dibuang pemiliknya.

"Pemulung banyak yang datang, karena memang banyak warga yang sengaja menyimpan barang-barang yang rusak dan tidak terpakai lagi di depan rumahnya, agar diambil pemulung," kata Sulisno, warga setempat.

Meski sudah melakukan kegiatan bersih-bersih, warga korban banjir dari Perumahan Karaba lainnya, Samsudin, masih khawatir banjir akan terjadi lagi di daerahnya karena daerahnya itu merupakan daerah langganan banjir hampir setiap tahun.

Karena itu, setelah membersihkan endapan lumpur dari rumahnya, ia tidak langsung menurunkan barang-barang elektronik yang sengaja disimpan di tempat yang lebih tinggi karena dikhawatirkan akan datang banjir susulan, menyusul masih tingginya debit air sungai Citarum.

Sementara itu, sejak beberapa hari terakhir, kompleks Perumahan Karaba itu sempat terendam banjir dengan ketinggian air mencapai sekitar 1 meter.

Atas hal tersebut, selama beberapa hari terakhir itu, hampir seluruh warga perumahan itu mengungsi di tempat yang berbeda-beda. (MAK)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013