Sihanokville, Kamboja (ANTARA) - Regu voli pantai Indonesia memastikan meraih medali emas di ajang SEA Games 2023 Kamboja setelah dalam partai final menundukkan Thailand lewat drama tiga partai di kawasan pantai Sihanokville, Selasa.

Medali emas yang diraih di SEA Games edisi ke-32 ini adalah medali emas kedelapan yang diraih Indonesia secara beruntun sepanjang penyelenggaraan pesta olahraga multi cabang tingkat regional Asia Tenggara tersebut.

Di nomor voli pantai putra SEA Games, Indonesia memang mendominasi dengan menyapu bersih semua gelar juara dari tujuh penyelenggaraan sejak dipertandingkan di SEA Games 2003 di Vietnam. Namun, nomor voli pantai tidak dipertandingkan dalam SEA Games 2013 (Myanmar), 2015 (Singapura), dan 2017 (Malaysia).

Kemenangan regu voli pantai Indonesia di babak final kali ini tidak didapat dengan mudah karena harus melalui laga tiga partai setelah pada partai pertama dan kedua, Indonesia dan Thailand berbagi angka 1-1. Pertarungan tiga partai ini juga terjadi saat kedua regu berhadapan di penyisihan Grup B yang dimenangkan Indonesia dengan skor 2-1.

Dalam final di pantai Sihanok yang terik, pertandingan dua partai regular dilangsungkan secara berbarengan di dua lapangan yang berbeda.

Tim Indonesia 2 yang diperkuat Mohammad Ashfiya dan Akbar Bintang terlebih dahulu menyelesaikan pertandingan dengan mencatat kemenangan dua gim atas Dinwinit Kaewsai/Surin Jongklang sehingga Indonesia unggul 1-0. Sekitar 15 menit berselang, Thailand menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat kemenangan Pithak Tipjan dan Poravid Taovato atas Indonesia 1 yang menurunkan Danangsyah Yudisthira Pribadi/Gilang Ramadhan juga dengan dua gim langsung.

Dengan hasil imbang 1-1 tersebut maka pemenang harus ditentukan melalui babak emas (golden match). Di babak ini masing-masing regu diperbolehkan memainkan komposisi berbeda dari empat pemain yang terdaftar.

Baca juga: Voli pantai putra Indonesia selangkah lagi gapai emas SEA Games 2023

Thailand memilih mengkombinasikan Dinwinit Kaewsai dengan Poravid Taovato, sedangkan Indonesia menurunkan komposisi Tim Indonesia 2 yakni Mohammad Ashfiya dan Akbar Bintang.

Pada gim pertama partai golden match, Ashfiya/Akbar tampil lebih kompak baik saat menyerang maupun bertahan sehingga selalu unggul dalam pengumpulan angka hingga bisa menutup gim pertama dengan skor 21-18.

Memasuki gim kedua, pertarungan berlangsung alot hingga kedudukan 16-16.

Sebuah keputusan kontroversial wasit yang menilai Bintang menyentuh net ketika melakukan blok sempat membuat kubu Indonesia kehilangan konsentrasi yang dimanfaatkan oleh Thailand hingga unggul 19-16.

Mental juara Ashifiya dan Akbar membuat tim Indonesia mampu menahan laju angka Thailand sehingga bisa memaksakan setting di kedudukan 20-20..

Setelah tiga kali terjadi silih berganti dalam perolehan angka. Sebuah smash tajam Bintang akhirnya menutup gim kedua dengan skor 25-23 sekaligus memastikan medali emas untuk tim Merah Putih.

Medali emas ini merupakan yang kedua bagi Mohamad Ashfiya dan Gilang Ramadhan. Pada SEA Games edisi ke-32 di Hanoi, Tim voli pantai putra merebut medali emas. Ketika itu Indonesia diperkuat pasangan Mohammad Ashfiya/Ade Chandra Rachmawan dan Rendy Verdian Licardo/Gilang Ramadhan.

Di final ketika itu, Indonesia juga mengalahkan Thailand. Chandra/Ashfiya menang atas Putih Surin Jongklang/Banlue Nakprakong dengan skor 2-0 (21-13, 21-18) dan Gilang/Rendy mengalahkan Pithak Tipjan/Poravid Taovato dengan skor 2-0 (21-17, 21-15).

Baca juga: Regu voli pantai putri Indonesia ikuti jejak putra ke final
Baca juga: Putra putri voli pantai Indonesia tak terkalahan dalam penyisihan grup

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023