Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi Huawei berkomitmen untuk mendukung pengembangan dan peningkatan talenta digital di Indonesia, terutama talenta perempuan, melalui serangkaian kerja sama yang dilakukan bersama dengan pemerintah Indonesia.

Director of Government Affairs Huawei Indonesia Yenty Joman dalam acara puncak Kartini Digital di Jakarta mengatakan bahwa aspek sumber daya manusia (SDM) menjadi tantangan utama yang perlu diatasi dalam menjawab kebutuhan di sektor teknologi.

"Saya kira ini adalah PR kita bersama, sehingga kalau dengan semua pihak yang melihat bahwa SDM ini kita harus upgrade dulu mungkin dari sisi kompetensi," kata Yenty di Jakarta, Selasa.

Dalam upaya kontribusi sosial di Indonesia, Yenty mengatakan Huawei berfokus pada pendidikan untuk mengembangkan SDM atau talenta digital. Untuk membantu menjawab kebutuhan sekitar 9 juta talenta digital Indonesia hingga 2030, Huawei telah bekerja sama dengan sejumlah kementerian/lembaga termasuk Kemenkominfo hingga KemenPPPA.

Sebelumnya, Huawei telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama (MoU) dengan Kantor Staf Presiden yang menargetkan untuk melatih 100.000 talenta digital di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun.

Kesepakatan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan yang mendukung pencetakan talenta-talenta digital Indonesia mulai dari pelatihan TIK, penerapan e-learning platform, penyelenggaraan Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), pembangunan ekosistem cloud dan kecerdasan buatan di perguruan tinggi, hingga penyelenggaraan Huawei ICT Competition.

Pada Selasa, Huawei mendukung penyelenggaraan rangkaian kegiatan Kartini Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Indonesia Women in CyberSecurity (IWCS).

Baca juga: Huawei Gelar Sesi Paparan Menuju Dunia yang Didukung Teknologi Pintar 

Rangkaian kegiatan termasuk penyelenggaraan kompetisi untuk masyarakat umum yang dimulai pada 13 Maret 2023 dan diakhiri dengan Deklarasi Perempuan Indonesia Berdaya di Dunia Digital" pada 16 Mei 2023.

Terkait dengan keterlibatan perempuan di sektor teknologi informasi, Yenty mengingatkan bahwa saat ini sudah seharusnya masyarakat menghilangkan stereotipe bahwa teknologi identik dengan peran laki-laki.

Dengan keterbukaan akses internet terutama di kota-kota besar, ia mendorong perempuan Indonesia untuk berdaya melalui inisiatif otodidak (self learning) dengan memanfaatkan ketersediaan platform belajar daring.

"Kita sudah bisa belajar self learning. Silakan platform atau aplikasi begitu banyak. Jadi tidak ada alasan kalau kita tidak belajar," ujar Yenty.

Sebagai perusahaan teknologi, Yenty mencontohkan bagaimana Huawei tetap mendukung karier perempuan di dalam tim internal walaupun tidak selalu memiliki latar belakang pendidikan formal teknologi.

Sementara itu, Director of Corporate Affairs Huawei Indonesia Yunny Christine juga menekankan bahwa Huawei memiliki komitmen yang kuat terhadap perempuan di bidang teknologi. Hal ini diwujudkan melalui inisiatif Women in Tech, diluncurkan pada 2020, yang terangkum dalam tiga pilar.

"Melalui tiga pilar yaitu tech for her, tech by her, dan tech with her, kami akan terus mendukung komitmen pendidikan perempuan di Indonesia," pungkas Yunny.

Huawei juga berkomitmen untuk menjunjung keberagaman dan kesetaraan dalam proses rekrutmen pekerjanya dan mempromosikan kepemimpinan perempuan di berbagai level. Selain itu, Huawei berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang terbuka, inklusif, dan aman hingga memberikan pendidikan, pelatihan, dan kesempatan digital.

Baca juga: Huawei Cloud akselerasi industri media lewat model E3

Baca juga: Huawei MatePad 11 2023 resmi meluncur di Indonesia

Baca juga: Huawei gelar Indonesia IP Club pamerkan solusi jaringan termutakhir

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023