Kegiatan gebyar dan lomba olah raga tradisional ini merupakan kegiatan rutin tahunan dan sudah akan digelar untuk kedua kalinya.
Yogyakarta (ANTARA News) - Federasi Olah Raga Rekreasi Masyarakat Indonesia Kota Yogyakarta akan menggelar gebyar dan lomba olah raga tradisional pada Minggu (27/1) bertempat di pasar seni dan kerajinan XT-Square.

"Kegiatan gebyar dan lomba olah raga tradisional ini merupakan kegiatan rutin tahunan dan sudah akan digelar untuk kedua kalinya," kata Ketua Harian Federasi Olah Raga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Kota Yogyakarta Suryanto di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, kegiatan gebyar dan lomba olah raga tradisional tersebut ditujukan untuk menghidupkan kembali dan melestarikan berbagai olah raga tradisional di masyarakat yang sudah jarang dimainkan.

Dalam kegiatan tersebut, akan diperlombakan lima jenis olah raga tradisional yang sudah jarang dimainkan oleh masyarakat, yaitu gobak sodor, egrang, bakiak, kuda-kudaan dan lari karung.

"Pada tahun lalu, jenis olah raga tradisional yang diperlombakan hanya tiga. Tetapi tahun ini ada dua tambahan olah raga yaitu kuda-kudaan dan lari karung," katanya.

Untuk perlombaan gobak sodor, setiap kecamatan bisa mengirimkan satu regu yang terdiri dari delapan pemain. Namun, peserta hanya akan dikhususkan untuk kaum perempuan yang sudah menikah dibuktikan dengan kartu tanda penduduk (KTP).

Sedangkan untuk lomba egrang, bakiak, kuda-kudaan dan lari karung, peserta berasal dari tiap kelurahan mulai dari usia taman kanak-kanak, hingga umum.

"Total hadiah yang akan diberikan untuk pemenang adalah Rp8 juta dan akan ada hadiah kejutan lain," katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi Bidang Olah Raga Tradisional FORMI Kota Yogyakarta Nuri Hartono mengatakan, olah raga tradisional yang sudah bisa didata ada 15 jenis.

Selain lima jenis olah raga tradisional yang dilombakan, masih ada olah raga lain seperti memancing, gasing, layangan, jathilan, barongsai, kasti, bentik, dan gamparan.

"Olah raga tradisional itu perlu terus dilestarikan. Masyarakat bisa berekreasi dan memperoleh kebugaran tubuh sambil melakukan olah raga tradisional itu," katanya.

Ia berharap, FORMI yang telah ada di seluruh kecamatan Kota Yogyakarta bisa turut mendukung pelestarian berbagai olah raga tradisional tersebut.
(E013)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013