Bangkok (ANTARA) - Partai-partai oposisi Thailand, yang mengalahkan aliansi militer dalam pemilihan pekan ini, bertemu untuk membahas koalisi pada Rabu ketika Partai Move Forward yang meraih suara terbanyak berencana membentuk pemerintahan.

Ketua Move Forward Pita Limjaroenrat terlihat menyambut para petinggi dari lima partai lain di sebuah restoran di Bangkok sebelum mengantar mereka ke lantai atas untuk berbicara secara tertutup.

Pemilihan pada Minggu menempatkan Move Forward di urutan pertama dari partai-partai oposisi lain, yang menjadi pukulan besar bagi partai-partai pro-militer pimpinan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.

Pita dan lima partai oposisi lain pada awal minggu ini menyatakan bahwa koalisi mereka dapat menguasai sekitar 310 dari 500 kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Partai-partai yang telah didekati Pita adalah Pheu Thai, Thai Sang Thai, Prachachart, Seri Ruam Thai dan Fair.

Pheu Thai, yang memenangi lima pemilihan umum terakhir tetapi selalu dijatuhkan dari kekuasaan, menurut perkiraan terakhir meraih 141 kursi, hanya 10 kursi lebih sedikit dari Move Forward.

Namun, konstitusi yang dirancang militer mensyaratkan lebih dari separuh jumlah suara dalam sidang gabungan legislatif bikameral agar Pita menjadi perdana menteri.

Dia membutuhkan suara dari partai-partai pemerintah atau 250 orang anggota senat tidak dipilih, yang pernah mendukung Prayuth dan kubu konservatif.

Analis memperkirakan pembicaraan dan negosiasi akan berlangsung hingga berbulan-bulan saat partai-partai berkoalisi untuk membentuk pemerintahan.

Pada Rabu, sejumlah warga Thailand mempertanyakan peran senat dalam pemilihan perdana menteri. Mereka menanyakan "mengapa kita membutuhkan senat" di media-media sosial seperti Twitter.

Pejabat senior Pheu Thai mendesak partai lain untuk mendukung Pita menjadi perdana menteri.

Sumber: Reuters

Baca juga: Menang pemilu, dua partai oposisi Thailand sepakat bentuk koalisi
Baca juga: Jutaan pemilih mulai datangi tps dalam pemilu Thailand

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023