Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Ahmad Doli Kurnia masih enggan membeberkan arah dukungan partai beringin kepada bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto dalam Pemilu 2024.

"Golkar sikapnya ditentukan oleh Partai Golkar sendiri, sampai sejauh ini kami masih konsisten bahwa capres kami ini Pak Airlangga Hartarto," ucap Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, Airlangga gencar membangun komunikasi dengan semua partai politik (parpol) untuk menentukan arah koalisi. Untuk itu, ia meminta semua pihak menunggu sikap resmi yang akan disampaikan oleh Golkar.

"Dalam dinamika yang sekarang ini, Pak Airlangga Hartarto sering membangun komunikasi dengan semua parpol untuk merajut berbagai kemungkinan-kemungkinan di situ," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yakin bahwa Partai Golkar tidak akan mendukung PDI Perjuangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Pernyataan itu disampaikan Cak Imin menanggapi wacana bergabung-nya "partai kuning" ke PDI Perjuangan untuk mendukung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.

"Saya yakin Golkar tidak akan dukung PDIP. Saya yakin," ujar Cak Imin diwawancarai wartawan usai menyambangi kediaman Wakil Presiden (Wapres) RI ke-11 Boediono di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/5).

Kendati begitu, Cak Imin tidak memberikan pernyataan lebih jauh alasannya meyakini Golkar tidak akan bergabung dengan PDI Perjuangan.

"Ya keyakinan. Namanya juga yakin," kata Cak Imin singkat.

Diketahui, PKB dan Golkar sepakat membangun koalisi inti sebagai bentuk tindak lanjut dari wacana pembentukan koalisi besar.

Terkait koalisi inti tersebut, Cak Imin mengatakan pihaknya berkomunikasi setiap hari dengan Golkar. Dia menyebut, koalisi inti tengah menggodok pengembangan koalisi maupun pasangan capres dan cawapres.

"Ya kita lagi proses terus, dinamis ya. Nanti moga-moga Juni akhir ada kristalisasi," ujar Cak Imin.

Baca juga: Puan beri sinyal Partai Kuning dukung Ganjar Pranowo di Pemilu 2024

Lalu, pada Selasa (16/5) Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memberikan sinyal bahwa partai berwarna kuning akan bergabung dengan koalisi bakal capres Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Pakai baju kuning," celetuk Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco yang berdiri di samping Puan saat disinggung awak media terkait adakah partai lain yang ingin dipikat.

Saat ditanya lebih lanjut terkait partai kuning, Puan enggan menjelaskan partai mana kah yang dimaksud. Sebab, ada beberapa partai yang memiliki unsur kuning, seperti Golkar, Gerindra, Hanura dan lainnya.

"Bisa semua, memang begitulah namanya strategi, rahasia ya, tidak boleh dikasih tahu, tapi seperti Pak Dasco bilang hari ini kuning," kata Puan.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar Lodewijk F Paulus mengatakan Golkar saat ini masih menjalani silaturahmi dan berkomunikasi dengan PDI Perjuangan.

"Justru itu kami masih silaturahmi. Ini lagi jalan baru mau ngobrol habis ini," ujar Lodewijk.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023