Jakarta (ANTARA) -
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari menyambut kedatangan kontingen tim SEA Games Indonesia yang baru mengikuti ajang dua tahunan itu di Kamboja, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu malam.
 
Pada Rabu malam, sebanyak empat tim yakni kriket putri, jetski, kick boxing, dan bulutangkis tiba bersamaan di tanah air. Setelah sebelumnya tim basket putri dan gulat telah tiba terlebih dahulu.
 
Sejumlah anggota masyarakat yang sebagian besar merupakan jamaah Umrah turut hadir menyambut kedatangan rombongan atlet Indonesia tersebut.
 
"Terima kasih kepada masyarakat Indonesia, sehingga Indonesia bisa mendapatkan 87 emas, 80 perak, 109 perak. Menempatkan Indonesia ketiga dan setelah 32 tahun, akhirnya emas dari sepak bola kita kembalikan ke Indonesia. Saya atas nama Ketua Komite Olimpiade Indonesia mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua cabang olahraga yang hadir pada hari ini," kata Raja Okto dalam sambutannya.
 
"Ini bukti bahwa pembinaan prestasi olahraga Indonesia sudah sesuai dan akan kita dorong lebih tinggi lagi melalui event-event berikutnya, seperti Asian Games dan insya Allah Olimpiade 2024," tambahnya.
 
Dalam kesempatan itu, turut hadir pula sejumlah pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta KONI Pusat. Kemenpora diwakili oleh Asisten Deputi Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Muhammad Azis Haryanto, sedangkan KONI diwakili oleh Effendi Soen. Selain Raja Okto, turut hadir pula Teuku Arlan Lukman yang merupakan anggota komite eksekutif KOI.
 
Setelah memberi sambutan, acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan pengalungan rangkaian bunga melati kepada para atlet, pemberian karangan bunga kepada para atlet pemenang medali emas, dan foto bersama. Setelah itu para atlet dan ofisial dipersilakan untuk pulang.
 
Kepulangan kontingen tim SEA Games Indonesia sempat mengalami penundaan karena masalah penerbangan, sehingga mereka baru mendarat di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Kamboja tutup SEA Games 2023 dengan pesan perdamaian
Baca juga: Okun Kamboja, sampai jumpa di Thailand

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023