Dikutip dari laman resmi klub, Kamis, setiap klub harus menurunkan satu pemain U-23 pada 11 pertama dengan minimal durasi 45 menit di setiap pertandingan pada musim depan.
Meskipun ada kewajiban tersebut, namun Ifan mengatakan memilih bersikap optimistis dan berani menantang diri sendiri untuk terus berkembang sebagai pemain muda.
"Menurut saya, regulasi baru yang ditetapkan oleh liga tersebut membuka kesempatan bagi pemain muda untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya," ungkap Ifan.
"Meskipun ada regulasi U-23 main selama 45 menit, bukan alasan para pemain muda bermalas-malasan saat latihan. Harus lebih semangat dan menambah porsi latihan dari sebelumnya," sambungnya.
Baca juga: Kartono sebut pemain PSS Sleman tengah fokus pada pemulihan fisik
Pemain berusia 22 tahun itu menambahkan, regulasi itu tentu memberikan keuntungan untuk penggawa muda seperti dirinya, namun ia enggan menurunkan semangatnya untuk mengamankan satu tempat di tim utama Super Elang Jawa.
Pemain kelahiran Kudus itu menjelaskan, bukan perkara mudah untuk mengamankan satu tempat di posisi bek tengah karena ia harus bersaing dengan pemain senior serta asing.
"Semoga saja hal tersebut tidak terjadi walaupun ada regulasi tersebut. Kami pemain muda seharusnya selalu semangat saat latihan dan fokus mendengarkan arahan maupun masukan dari pelatih," tegas Ifan.
"Hal yang saya lakukan untuk mendapatkan tempat di tim utama adalah maksimal saat berlatih. Kemudian, selalu menjaga kondisi supaya bisa bersaing dengan pemain lain ke depannya," pungkasnya.
Pada musim lalu pemain kelahiran 29 Maret 2001 itu tercatat tampil sebanyak 18 pertandingan bersama PSS Sleman pada kompetisi Liga 1 2022/2023 dan mampu menyumbangkan satu gol dari total 1.408 menit bermain.
Baca juga: I Nyoman Ansanay siap jawab tantangan bersama PSS Sleman
Baca juga: Pemain jebolan akademi PSS diharapkan bisa bersaing di tim senior
Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023
