Jakarta (ANTARA) - Tahukah bahwa bau mulut atau sariawan bisa menjadi tanda peringatan dini kanker mulut? Meski dalam banyak kasus, tanda-tanda ini dapat disebabkan kondisi yang kurang serius, namun penting untuk memahami gejala kanker mulut untuk deteksi dini dan pengobatan yang cepat.

Kanker mulut menyumbang sekitar tiga persen dari seluruh kanker yang didiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat. Diperkirakan 54.540 orang dewasa di negara tersebut akan didiagnosis menderita kanker mulut atau orofaringeal tahun ini, seperti dilaporkan Medicaldialy, Rabu.

Skrining untuk kanker mulut membantu dalam mendeteksi penyakit pada tahap awal, ketika pengobatan lebih mudah dan lebih efektif. Beberapa tanda awal kanker mulut di antaranya mati rasa, atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan pada wajah, leher, atau di dalam mulut, hingga kesulitan mengunyah, menelan dan menggerakkan lidah.

Baca juga: Terinspirasi lalapan, mahasiswa UB buat obat kanker mulut dari kemangi

Terjadinya penyakit ulkus mulut yang menyakitkan atau luka yang mudah berdarah dan tidak sembuh selama beberapa minggu juga bisa menjadi tanda kanker mulut.

Selain itu, kanker mulut dapat ditandai bila seseorang mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja, perubahan dalam ucapan, adanya bercak putih atau merah pada lapisan mulut atau lidah, dan benjolan yang menetap di mulut atau leher.

Gigi lepas atau soket yang sulit sembuh setelah pencabutan gigi, bahkan bau mulut yang konsisten juga perlu diwaspadai.

Berikut orang-orang yang berisiko terkena kanker mulut:

1. Penggunaan tembakau
Penelitian telah menunjukkan bahwa 85 persen kanker kepala dan leher dikaitkan dengan penggunaan tembakau. Mengunyah tembakau meningkatkan risiko terkena kanker di pipi, gusi, dan permukaan bagian dalam bibir hingga 50 persen. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa paparan asap rokok jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko kanker mulut.

2. Konsumsi alkohol
Minum alkohol meningkatkan kemungkinan berkembangnya kanker rongga mulut dan orofaringeal. Sekitar 70 persen orang yang didiagnosis menderita kanker mulut adalah peminum berat.

Risiko terkena kanker mulut pada orang yang minum dan merokok berat sekitar 30 kali lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak merokok atau minum.

Baca juga: Alat deteksi kanker rongga mulut Unbrah dipamerkan di Hannover Messe

3. Paparan sinar matahari dalam waktu lama
Paparan sinar matahari dalam waktu lama tanpa perlindungan apa pun dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker di bibir.

4. Human Papilloma Virus (HPV)
HPV adalah infeksi virus yang menyebabkan pertumbuhan kulit atau selaput lendir, juga disebut kutil. Infeksi virus HPV meningkatkan risiko berkembangnya kanker di bagian belakang tenggorokan, pangkal lidah, dan amandel.

5. Kebersihan mulut
Kebersihan mulut yang buruk dan gigi palsu yang tidak pas dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker mulut.

6. Sistem kekebalan yang lemah
Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko tinggi terkena kanker mulut.

7. Pola makan buruk
Pola makan yang rendah buah dan sayuran dapat menyebabkan kekurangan vitamin, sedangkan kekurangan vitamin A dapat meningkatkan risiko kanker mulut.

8. Usia, jenis kelamin, dan warna kulit
Pria lebih mungkin terkena kanker mulut dan risikonya meningkat setelah usia 45 tahun. Penelitian juga menunjukkan orang dengan kulit cerah memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker bibir.

​​​​​​Baca juga: Mahasiswa Universitas Brawijaya buat alat deteksi kanker rongga mulut

Baca juga: Kena sariawan lebih dari sebulan bisa jadi tanda kanker mulut

Baca juga: Kenali gejala kanker mulut dengan SAMURI

Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023