... banyak yang mengadu, mengapa suku bunga BI sudah turun tetapi mengapa bunga KPR tidak turun... "
Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan jasa di sektor perbankan dan perumahan masih mendominasi jumlah pengaduan yang masuk dari warga kepada lembaga tersebut sepanjang 2012.

"Jumlah pengaduan yang terbanyak adalah dari jasa bank dan perumahan," kata Ketua Pengurus Harian YLKI, Sudaryatmo, di Jakarta, Rabu. Satu hal krusial pengaduan adalah suku bunga pinjaman bank yang tidak sejalan dengan penurunan suku bunga Bank Indonesia.

Sepanjang 2012, YLKI menerima 620 pengaduan yang terdiri atas 145 pengaduan melalui surat langsung, 196 pengaduan melalui surat tembusan, 204 pengaduan melalui email atau surat elektronik, dan 75 pengaduan melalui datang langsung ke Kantor YLKI

Dari jumlah tersebut, ujar dia, YLKI juga telah melakukan tindak lanjut terhadap 385 pengaduan serta melakukan mediasi dengan berbagai pihak terkait sebanyak tujuh kali.

Ia memaparkan tren pengaduan konsumen untuk jasa keuangan perbankan cenderung untuk terus meningkat tetapi untuk jasa perumahan dinilai terdapat penurunan tetapi tidak signifikan.

Sementara itu, Peneliti YLKI Yani Arianti Putri mengatakan, jumlah pengaduan yang terkait baik sektor perbankan maupun perumahan adalah mengenai penyesuaian untuk suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR).

"Nasabah bank banyak yang mengadu, mengapa suku bunga BI sudah turun tetapi mengapa bunga KPR tidak turun," kata Yani.

Ia juga mengatakan, 22 pengaduan terkait pembobolan kartu kredit, tujuh pengaduan penutupan kartu kredit yang sulit, enam pengaduan perlakuan penagih hutang yang kasar, dan enam pengaduan pendebetan sepihak tabungan konsumen oleh bank.

(M040/Z003)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013