Jakarta (ANTARA News) - Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menobatkan mantan pebulutangkis nasional, Candra Wijaya, sebagai pencetak rekor melatih paling lama setelah melatih pemain bulutangkis selama 14 jam 42 menit tiada henti.

Candra, yang meraih medali emas Olimpiade Sydney tahun 2000 bersama Tony Gunawan, melatih pemain sejak Rabu (23/1) pukul 05.00 WIB pagi hingga 19.42 malam di Hall Candra Wijaya International Badminton Center (CWIBC), Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Apa yang saya lakukan ini semata-mata untuk memberikan tambahan semangat dan motivasi agar olahraga bulutangkis Indonesia bisa kembali bangkit dan bisa berprestasi kembali," kata Candra dalam siaran persnya, Kamis.

"Selain itu juga untuk mengajak adik-adik ini untuk lebih menyukai olahraga bulutangkis," tambah dia.

Pencetakan rekor itu melibatkan sebanyak 376 pemain yang terdiri atas pelajar SD/SMP dari 13 sekolah di Jakarta Barat. Ada juga pemain binaan Candra di CWIBC, binaragawan terkenal Ade Rai dan Ketua Bidang Pengembangan PB PBSI Basri Yusuf.

Para peserta secara bergiliran dilatih oleh Candra. Candra memperkenalkan teknik dasar bermain bulutangkis, mengajarkan cara memegang raket dan teknik kaki.

Setelah mendapat dasar teori, peserta mendapat pelajaran cara memukul shuttlecock, lantas secara bergiliran berlatih memukul di lapangan.

Selama 14 jam 42 menit melatih, juara All England tahun 1999 dan 2003 itu istirahat lima menit setiap jam untuk mengelap keringat, minum dan kadang ganti kaus.

Rekor pelatihan bulutangkis nonstop terlama itu tercatat dalam Rekor MURI Nomor 5790.

Acara pencetakan Rekor MURI dilakukan untuk memeriahkan peringatan ulang tahun ketiga CWIBC yang dibangun Candra serta mendukung program Pengurus Besar PBSI menggelorakan bulutangkis di Tanah Air.

"Apa yang dilakukan ini ikut mendukung pengembangan olahraga bulutangkis, terutama untuk ikut memasalkan bulutangkis di Tanah Air," tutur Basri.

(M047)

Pewarta: Monalisa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013