Palembang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumatera Selatan memprakirakan kondisi cuaca di perairan Selat Bangka, Jumat, kurang aman bagi pelayaran karena gelombangnya cukup tinggi 2,0 -- 3,0 meter.

Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel, Indra Purnama di Palembang, Kamis malam, mengatakan, peringatan dini pada Jumat (25/1) gelombang dengan ketinggian 2,0 hingga 3,0 meter berpeluang terjadi di perairan Selat Bangka serta Selat Karimata bagian utara dan bagian selatan.

Dalam kondisi cuaca ekstrem tersebut, perlu kewaspadaan tinggi bagi semua pihak yang melakukan aktivitas di perairan tersebut terutama pada sore dan malam hari karena diprakirakan cuaca akan semakin buruk pada waktu tersebut.

Cuaca ekstrem yang bisa mengakibatkan timbulnya berbagai bencana dan gangguan pelayaran diprakirakan terjadi hingga Februari nanti, katanya.

Sebelumnya anggota Kesatuan Petugas Laut dan Pantai (KPLP) Palembang Apran mengatakan, akibat cuaca ekstrem itu sejak pertengahan Januari 2013 hingga kini terdapat beberapa kali pelarangan dan pembatalan pemberangkatan kapal cepat dari terminal penumpang Pelabuhan Boom Baru dan kapal ferry dari Pelabuhan Penyeberangan 35 Ilir Palembang.

Kapal cepat Ekspres Bahari yang berangkat menuju Pulau Bangka sekitar pukul 08.00 WIB dari Pelabuhan Boom Baru Palembang, Kamis (17/1) lalu dengan 160 penumpang setelah melakukan perjalanan sekitar dua jam kembali lagi ke dermaga Palembang karena dihantam ombak setinggi empat meter di perairan Selat Bangka.

Berkat kewaspadaan tinggi nakhoda kapal Ekspres Bahari yang mengalami hantaman ombak tersebut, tidak terjadi kerusakan berarti pada kapal dan dapat dihindari jatuhnya korban jiwa atau yang mengalami luka-luka, katanya menambahkan.
(Y009/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013