Palembang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumatera Selatan memprakirakan kondisi cuaca pada delapan kota di provinsi ini akan diguyur hujan dengan intensitas sedang.

Kedelapan kota dari 15 kabupaten dan kota di Sumsel itu diprakirakan berpotensi hujan sedang, yakni Kota Kayu Agung, Muara Enim, Lahat, Sekayu, Pangkalanbalai, Martapura, Pagaralam, dan Prabumulih, kata Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel, Indra Purnama di Palembang, Jumat.

Menurut dia, beberapa kota yang diprakirakan mengalami hujan sedang memiliki suhu udara berkisar 23-31 derajat Celsius, kelembaban udara berkisar 70-98 persen, kecepatan angin berkisar 30-35 km/jam dengan arah angin sebagian besar menuju barat laut kecuali Kota Martapura dan Pagaralam arah angin menuju barat.

Sedangkan tujuh kota lainnya, yakni Palembang, Indralaya, Baturaja, Musi Rawas, Muaradua, Tebingtinggi, dan Lubuklinggau, diprakirakan berpotensi hujan dengan intensitas curah hujan relatif ringan.

Beberapa kota yang diprakirakan hujan ringan memiliki suhu udara berkisar 23-32 derajat Celsius, kelembaban udara berkisar 67-97 persen, kecepatan angin berkisar 25-30 km/jam dengan arah angin sebagai besar menuju barat laut kecuali Kota Muaradua dan Tebingtinggi arah anginnya menuju barat, kata dia lagi.

Dia menjelaskan, atas kondisi terus meningkatnya intensitas curah hujan beberapa hari terakhir, diimbau kepada masyarakat di provinsi berpenduduk sekitar 8,5 juta jiwa ini agar tetap waspada adanya ancaman bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Selain itu, bagi nelayan dan awak kapal yang biasa melakukan aktivitas di ambang luar Sungai Musi hingga perairan Selat Bangka diimbau juga agar mewaspadai ancaman cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Peringatan dini pada hari ini Jumat (25/1) gelombang dengan ketinggian 2,0 hingga 3,0 meter berpeluang terjadi di perairan Selat Bangka serta Selat Karimata bagian utara dan bagian selatan.

"Pada kondisi sekarang ini berpotensi terjadi cuaca ekstrem di perairan Selat Bangka terutama pada malam hari, sehingga masyarakat yang biasa melakukan aktivitas di kawasan perairan tersebut untuk sementara mengurangi kegiatannya pada malam hari," ujar dia pula. (Y009/N005)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013