Jakarta (ANTARA) - Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengatakan kini ia bertekad mengincar gelar juara Liga Champions untuk pertama kalinya bagi klub setelah sebelumnya ia berhasil mempersembahkan lima gelar Liga Inggris bagi klub berjuluk The Citizens tersebut.

Manchester City baru saja menyegel gelar kelimanya di Liga Inggris atau tiga kali berturut-turut sejak musim 2020/2021 setelah kompetitor terberatnya Arsenal kalah 1-0 melawan Nottingham Forest di City Ground Stadium pada Sabtu (20/5) waktu setempat.

“Perasaan yang saya miliki adalah kami memenangkan lima Liga Premier dan sekarang kami juga memiliki Liga Champions,” kata Guardiola dalam interview-nya seusai laga kemenangan 1-0 melawan Chelsea, dilansir dari laman resmi klub, Senin.

Sejak kedatangannya di kota Manchester pada musim 2016/2017, Guardiola belum berhasil mempersembahkan trofi Si Kuping Besar untuk Manchester Biru. Prestasi terbaiknya dalam turnamen terakbar antar klub se-Eropa itu bersama City adalah pada musim 2020/2021 dimana ia berhasil mengantarkan Kevin de Bruyne dan kawan-kawan bermain di partai puncak UCL melawan Chelsea FC.

Baca juga: Manchester City hadapi Inter Milan di final Liga Champions 2022/23

Dalam laga itu, Guardiola pulang sebagai yang terbaik kedua setelah dikalahkan The Blues yang saat itu dilatih Thomas Tuchel dengan skor 1-0.

Mantan pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen itu bertekad memenangkan trofi Liga Champions untuk membuat klub yang dilatihnya, Manchester City menjadi klub terhebat di Eropa.

“Untuk menjadi salah satu tim terhebat di Eropa, Anda harus memenangkan Liga Champions, jika tidak, mungkin orang akan mengatakan itu tidak lengkap,” kata Guardiola.

Di musim ini, pelatih asal Spanyol itu akan mencoba keberuntungannya kembali dalam meraih trofi Liga Champions saat timnya akan bertemu Inter Milan di partai final yang akan dimainkan di Ataturk Olympic Stadium pada bulan depan, Minggu (11/6) pukul 02.00 WIB.

Meski bertekad penuh menjuarai Liga Champions, Guardiola akan berlapang dada jika nantinya di partai final timnya dikalahkan oleh Inter dan harus menerima kenyataan bahwa selama tujuh musim melatih klub bermarkas di Etihad Stadium itu gagal mempersembahkan trofi antarklub paling bergensi se-Eropa tersebut.

“Tapi kalau kami tidak bisa melakukannya melawan Inter atau musim depan, apa yang telah kami lakukan luar biasa. Semua orang tahu itu,” ucap Guardiola.

Baca juga: Demi keadilan, treble mesti jadi milik Manchester City

Lebih lanjut, sebelum jauh memikirkan pertandingan final UCL di Istanbul, Turki nanti, Guardiola meminta anak-anak asuhnya untuk sesaat merayakan gelar Liga Inggris yang baru saja diraih dan juga fokus pada dua laga sisa Liga Inggris musim ini melawan Brighton & Hove Albion pada Kamis (25/5) pukul 02.00 WIB dan juga melawan Brentford pada Minggu (28/5) pukul 22.30 WIB.

“Kami harus memainkan dua pertandingan lagi. Saya bilang nikmati tapi hati-hati karena kita akan merusak apa yang telah kita lakukan di kompetisi ini,” kata Guardiola.

“Kami masih memiliki pertandingan yang sulit di Brighton dan Brentford, mudah-mudahan itu bisa berlalu dengan cepat,” tambahnya.

Adapun, selain bermain di final Liga Champions, di musim ini City juga akan bermain di partai puncak lainnya yaitu melawan rival sekota Manchester United di Piala FA yang akan dimainkan di Wembley Stadium pada Sabtu (3/6) pukul 21.00 WIB.

Baca juga: Guardiola menjadi pelatih Liga Inggris tercepat yang raih 1.000 gol

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023