Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (23/5/2023), mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris berkurang 1,33 persen atau 99,45 poin menjadi menetap di 7.378,71 poin.

Indeks CAC 40 tergerus 0,18 persen atau 13,80 poin menjadi 7.478,16 poin pada Senin (22/5/2023), setelah menguat 0,61 persen atau 45,07 poin menjadi 7.491,96 poin pada Jumat (19/5/2023), dan naik 0,64 persen atau 47,45 poin menjadi 7.446,89 poin pada Kamis (18/5/2023).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, sebanyak 12 saham berhasil meraih keuntungan, sementara 28 saham lainnya mengalami kerugian.

Hermes International SCA, rumah mode yang mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan aksesori dan pakaian mewah pribadi, menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 6,54 persen.

Diikuti oleh saham induk perusahaan dan konglomerat multinasional Prancis yang berspesialisasi dalam memproduksi barang-barang fesyen mewah LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton anjlok 5,01 persen; serta perusahaan induk media massa Prancis Vivendi SE tergelincir 3,60 persen.

Sementara itu, Societe Generale SA, sebuah perusahaan jasa keuangan yang menarik simpanan dan menawarkan layanan perbankan komersial, ritel dan investasi terangkat 3,90 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan properti dan pengembang real estat komersial multinasional Eropa yang berkantor pusat di Paris Unibail-Rodamco-Westfield SE meningkat 3,01 persen; serta perusahaan energi dan perminyakan multinasional Prancis TotalEnergies SE menguat 1,97 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023