Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Selasa waktu setempat (23/5/2023), melanjutkan penurunan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt tergerus 0,44 persen atau 71,13 poin menjadi menetap di 16.152,86 poin.

Indeks DAX 40 merosot 0,32 persen atau 51,39 poin menjadi 16.223,99 poin pada Senin (22/5/2023), setelah terangkat 0,69 persen atau 112,02 poin menjadi 16.275,38 poin pada Jumat (19/5/2023), dan melonjak 1,33 persen atau 212,06 poin menjadi 16.163,36 poin pada Kamis (18/5/2023).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 15 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 23 saham mengalami kerugian dan dua saham diperdagangkan tidak berubah.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Rheinmetall AG, sebuah perusahaan industri otomotif dan senjata Jerman yang berkantor pusat di Dusseldorf mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya tergelincir 3,72 persen.

Disusul oleh saham perusahaan yang menyediakan penjualan aksesoris fesyen pria dan wanita secara daring Zalando SE merosot 2,65 persen; serta perusahaan yang mengembangkan dan memproduksi mesin pesawat terbang dan menawarkan layanan dan dukungan mesin pesawat komersial MTU Aero Engines AG jatuh 2,44 persen.

Di sisi lain, Vonovia SE, sebuah perusahaan properti dan pengembang real estat komersial Eropa melambung 5,57 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan penyedia teknologi sampel dan pengujian Jerman untuk diagnostik molekuler, pengujian terapan, penelitian akademis dan farmasi Qiagen NV yang terpuruk 2,15 persen; serta perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan, pembuatan, dan perdagangan mobil Porsche Automobil Holding SE menguat 1,68 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023