Beberapa kemajuan telah dibuat tetapi beberapa masalah masih belum terselesaikan dalam negosiasi plafon utang AS
Singapura (ANTARA) - Harga minyak sedikit berubah di perdagangan Asia pada Kamis sore, karena ketidakpastian apakah Amerika Serikat akan menghindari gagal bayar utang menekan prospek pengurangan produksi OPEC+ lebih lanjut.

Minyak mentah berjangka Brent turun 14 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 78,22 dolar AS per barel pada pukul 06.35 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 25 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 74,09 dolar AS per barel.

Beberapa kemajuan telah dibuat tetapi beberapa masalah masih belum terselesaikan dalam negosiasi plafon utang AS, kata Ketua DPR Kevin McCarthy pada Kamis, ketika tenggat waktu semakin dekat untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah federal sebesar 31,4 triliun dolar AS atau risiko gagal bayar.

Negosiator untuk Presiden Demokrat Joe Biden dan anggota kongres utama dari Partai Republik Kevin McCarthy berkumpul kembali pada Rabu (24/5/2023) di Gedung Putih untuk mencoba mencapai kesepakatan.

"Kehati-hatian pada lingkungan risiko yang dibawa oleh ketidakpastian plafon utang AS juga telah membuat harga minyak menunggu dan melihat di sesi Asia," kata Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar di IG.

"Ditambah dengan penguatan lebih lanjut dalam dolar AS, yang telah membuat harga minyak tertahan untuk saat ini, sambil menunggu katalis lebih lanjut untuk menindaklanjuti pemulihannya baru-baru ini," tambah Yeap.

Baca juga: Harga minyak jatuh di awal sesi Asia karena ketidakpastian utang AS

Baca juga: Pasokan minyak mentah AS naik, data minyak bumi lainnya beragam


Di sesi sebelumnya, harga minyak didukung oleh peringatan dari menteri energi Arab Saudi bahwa short-seller atau mereka yang bertaruh harga minyak akan turun harus "hati-hati" terhadap rasa sakit.

Beberapa investor menganggap itu sebagai sinyal bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, bersama-sama disebut OPEC+, dapat mempertimbangkan pengurangan produksi lebih lanjut pada pertemuan pada 4 Juni.

Sementara itu, penurunan harga dibatasi oleh penurunan besar-besaran yang tidak terduga dalam persediaan minyak mentah dalam sepekan hingga 19 Mei yang dilaporkan oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (24/5/2023).

Persediaan minyak mentah AS turun 12,5 juta barel menjadi 455,2 juta barel karena impor turun. Para analis memperkirakan kenaikan 800.000 barel.

Persediaan bensin turun 2,1 juta barel dalam seminggu menjadi 216,3 juta barel, kata EIA, sementara stok sulingan turun 600.000 barel menjadi 105,7 juta barel.

Baca juga: Harga minyak menguat didorong penurunan stok AS dan peringatan Saudi

Baca juga: Minyak naik di perdagangan Asia dipicu kekhawatiran pengetatan pasokan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023