Saya percaya dolar bisa berada di puncak pergerakan 2,0 persen lebih tinggi lagi, dan Fitch bisa menjadi pemicunya
Tokyo (ANTARA) - Dolar terangkat ke puncak dua bulan terhadap sekeranjang mata uang utama di sesi Asia pada Kamis sore, karena meningkatnya kekhawatiran tentang bencana gagal bayar AS setelah perusahaan pemeringkat Fitch menempatkan peringkat utang "AAA" Amerika Serikat dalam pengawasan negatif.

Greenback secara paradoks diuntungkan dari permintaan untuk tempat berlindung yang aman dengan hanya satu minggu tersisa untuk resolusi pembicaraan plafon utang yang bergerak lambat sebelum "tanggal-X" 1 Juni, ketika Departemen Keuangan telah memperingatkan bahwa ia tidak akan dapat membayar semua tagihannya.

Mata uang AS juga diuntungkan dari taruhan penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini, karena ekonomi terbukti tangguh terhadap dampak kampanye pengetatan agresif bank sentral sampai sekarang.

Itu kontras dengan meningkatnya tanda-tanda kelesuan ekonomi di Eropa dan China, yang telah mengirim mata uang tersebut ke posisi terendah multi-bulan.

"Dolar telah melihat pergerakan yang bagus dan solid lebih tinggi, dan ada alasan bagus untuk itu," kata Tony Sycamore, seorang analis di IG Markets, menunjuk terutama pada permintaan tempat berlindung (safe-haven) di tengah kebuntuan plafon utang, serta tanda-tanda perlambatan di China dan Eropa.

"Saya percaya dolar bisa berada di puncak pergerakan 2,0 persen lebih tinggi lagi, dan Fitch bisa menjadi pemicunya."

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama lainnya dan sangat berpengaruh terhadap euro, naik sekitar 0,2 persen menjadi 104,05, tertinggi sejak 17 Maret.

Sycamore mengatakan penembusan berkelanjutan di atas 104 dapat menyebabkan pengujian 106.

Tanda kelemahan terbaru dari Eropa berasal dari penurunan kepercayaan bisnis Jerman yang lebih buruk dari perkiraan.

Euro tergelincir sekitar 0,1 persen, cukup untuk menyegarkan level terendah dua bulan di 1,0733 dolar. Sterling turun 0,2 persen ke level terlemah sejak 3 April di 1,2332 dolar.

Terhadap yen, dolar menguat ke level terkuat sejak 30 November di 139,705.

Yuan China memperbarui level terendah enam bulan, turun menjadi 7,0879 per dolar di pasar luar negeri.

Raksasa Asia itu telah menghasilkan serangkaian indikator ekonomi yang mengecewakan, semuanya menunjuk pada permintaan konsumen yang lesu dan menunjukkan pemulihan pasca-pandemi telah berjalan dengan sendirinya.

"PBoC (Bank Sentral China) menunjukkan sedikit niat untuk mempertahankan (yuan)," tulis Ken Cheung, kepala ahli strategi valas Asia di Mizuho Bank, dalam catatan klien, dikutip dari Reuters.

Dia memperkirakan yuan tetap di bawah tekanan sampai data ekonomi negara itu menunjukkan perbaikan atau PBoC mengambil tindakan kebijakan untuk menstabilkan pasar mata uang.

Dolar Australia telah merasakan dampak pelemahan ekonomi China secara akut karena ikatan perdagangannya yang erat, tergelincir ke level terendah 6,5 bulan di 0,65235 dolar AS pada Kamis.

Dolar Selandia Baru masih belum pulih dari guncangan dovish bank sentral pada Rabu, yang memicu penurunan 2,2 persen. Kiwi meluncur lebih jauh 0,4 persen mencapai level terendah sejak pertengahan November di 0,6082 dolar AS.

Sementara itu, pedagang pasar uang AS telah memangkas ekspektasi penurunan suku bunga Fed tahun ini menjadi hanya seperempat poin pada Desember, dari sebanyak 75 basis poin sebelumnya.

Mereka juga meningkatkan peluang untuk kenaikan seperempat poin lagi pada Juni kembali menjadi sekitar 1 banding 3, setelah beberapa pejabat Fed baru-baru ini menunjukkan sikap hawkish karena inflasi konsumen masih berjalan sekitar dua kali target 2,0 persen.

"Apakah kita harus menaikkan atau melewatkan pada pertemuan Juni akan tergantung pada bagaimana data masuk selama tiga minggu ke depan," kata Gubernur Fed Christopher Waller pada Rabu (24/5/2023) di sebuah acara di California.

"Saya tidak mendukung penghentian kenaikan suku bunga kecuali kami mendapatkan bukti jelas bahwa inflasi bergerak turun menuju target 2,0 persen kami."

Baca juga: Dolar naik di Asia ditopang ekonomi yang tangguh, permintaan uang aman
Baca juga: Dolar AS menguat didorong pelarian ke mata uang yang dianggap aman
Baca juga: Dolar melemah di Asia di tengah kekhawatiran pagu utang AS, Kiwi jatuh

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023