Kebijakan ekonomi keuangan syariah memerlukan strategi pengembangan tersendiri yang lebih inovatif dan kreatif.
Manokwari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat terus memperkuat komitmen pengembangan ekonomi syariah dengan pemerintah daerah dan pondok pesantren di Provinsi Papua Barat Daya.
 
Kepala BI Papua Barat Rommy Sariu Tamawiwy, di Manokwari, Kamis, mengatakan kebijakan ekonomi keuangan syariah memerlukan strategi pengembangan tersendiri yang lebih inovatif dan kreatif.
 
Karena itu, BI telah menyelenggarakan Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2023 yakni talkshow ekonomi dan keuangan syariah dengan tema 'Membangun Masyarakat Berkelanjutan melalui Ekonomi dan Keuangan Syariah' di Kota Sorong pada 23 Mei 2023.
 
"Kalau hanya mengandalkan business as usual, kita tidak akan mencapai lompatan untuk pengembangan ekonomi keuangan syariah," kata Rommy.
 
FESyar, kata dia, bermaksud meningkatkan pemahaman yang komprehensif bagi pemerintah daerah dan masyarakat terutama mahasiswa, santri, dan pelaku usaha tentang ekonomi dan keuangan syariah.
 
Ke depannya, Bank Indonesia mengharapkan lebih banyak individu dan pelaku usaha tertarik menggunakan produk maupun layanan syariah, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan sektor ekonomi syariah secara keseluruhan di wilayah Papua Barat Daya.
 
Selain itu, inovasi dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah dapat dilakukan melalui pertukaran ide, diskusi, dan kolaborasi antara pemangku kepentingan demi menghasilkan solusi inovatif yang dapat memperkaya industri ekonomi dan keuangan syariah.
 
"Melalui pemahaman yang lebih baik tentang ekonomi dan keuangan syariah, masyarakat dapat memanfaatkan produk dan layanan syariah secara optimal," ujar Rommy.
 
Ia menjelaskan Bank Indonesia memiliki program bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk mendukung pengembangan program prioritas seperti penyusunan kodifikasi data produk halal, sertifikasi halal, dan transaksi perdagangan internasional produk halal Indonesia.
 
Upaya tersebut diterjemahkan melalui tiga strategi, yaitu pemberdayaan ekonomi syariah, peningkatan keuangan syariah, serta penguatan kegiatan edukasi, riset, dan asesmen ekonomi keuangan syariah.
 
Menurut Rommy, pengembangan ekonomi keuangan syariah berkaitan erat dengan pengendalian inflasi dan perluasan digitalisasi transaksi dari sisi ekonomi keuangan syariah.
 
Saat ini, kata dia, Bank Indonesia telah melakukan kerja sama dengan empat dari 11 pondok pesantren yang tersebar di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya dengan maksud memajukan ekonomi syariah melalui pemberdayaan ekonomi pesantren, termasuk kegiatan ekonomi syariah di masjid.
 
"Kita tidak hanya bicara mengenai ekonomi melalui perbankan syariah, tapi ekonomi keuangan sosial syariah melalui zakat, infaq, sedekah dan wakaf," kata Rommy Sariu Tamawiwy.
 
Road to FESyar tahun 2023 di Sorong, Papua Barat Daya sebagai rangkaian pendukung dari kegiatan utama yakni Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) yang berlangsung 25-28 Mei 2023 di Samarinda, Kalimantan Timur.
Baca juga: Wapres dorong wisata di Papua ramah muslim

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023