Jakarta (ANTARA) -
Band musik Andra and The Backbone mengaku mereka merasa terhormat karena telah menjadi bagian dari nostalgia para pendengar melalui lagu-lagunya yang hits pada 2000-an.

"Menjadi bagian nostalgia merupakan sebuah kehormatan buat Andra and The Backbone," kata vokalis Deddy Lisan saat tampil dalam konser "Reminiscing" di Bengkel Space, Jakarta, Kamis malam.

Baca juga: NIKI bawakan lagu Indonesia pertama di Coachella

Seperti arti tajuk konser malam itu, Deddy mengatakan deretan lagu Andra and The Backbone menjadi momentum untuk mengenang masa lalu bagi penonton mulai dari jatuh cinta hingga merasa terombang-ambing.

"Anyway, setelah hidup sekian lama, setelah jalan-jalan keliling Indonesia, salah satu yang saya pahami adalah kita akan selalu rindu untuk pulang, pulang ke mana pun yang kalian suka. Karena di saat ada orang-orang spesial yang selalu menunggu kita untuk pulang," kata Deddy yang kemudian menyanyikan lagu "Tunggu Aku".​​​​​​

Andra and The Backbone membuka konser "Reminiscing" sekitar pukul 19.30 WIB dengan lagu "Jalanmu Bukan Jalanku", kemudian diikuti "Pagi Jangan Cepat Datang", "Seperti Hidup Kembali", dan seterusnya.

Penonton bersorak menyambut penampilan dan aksi Andra and The Backbone di atas panggung. Mereka pun ikut menembangkan lagu-lagu yang populer pada 2000-an seperti "Tunggu Aku", "Main Hati", "Sempurna", "Musnah", "Kangen", hingga "Hitamku".

Selama tampil di konser "Reminiscing", Andra and The Backbone membawakan total 14 lagu termasuk lagu milik mereka sendiri dan lagu "Separuh Nafasku" milik Dewa 19.

Konser "Reminiscing" diselenggarakam oleh promotor Flashback Motion yang didukung oleh event organizer SNC dan creative digital lab ANTI GRVTY. Selain Andra and The Backbone, ada pula KLA Project yang tampil di panggung konser tersebut pada sesi kedua.


Baca juga: KLA Project & Andra and The Backbone akan tampil satu panggung

Baca juga: Kala Ahmad Dhani mampu pegang kendali musisi kaliber top dunia

Baca juga: Gandeng musisi top, Dewa 19 All Stars siap hadirkan lima "single" baru

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023