“Iya. Allang Asaude berpotensi menjadi destinasi wisata yang besar. Punya potensi yang bisa dikembangkan,” kata Meykal, di Ambon, Kamis.
Meykal mengungkapkan, Allang Asaude adalah wisata yang sebelumnya tidak terjamah sama sekali, namun berhasil dikembangkan oleh anak muda di Desa Allang Asaude itu sendiri.
“Allang Asaude itu awalnya tidak terjamah sama sekali, itu dibuka oleh komunitas pemuda di sana. Mereka menyiapkan kapal motor secara suka rela, tetapi itu penuh terus setiap hari dipakai pengunjung,” ujar Meykal.
Menurutnya, jika semakin banyak orang ke Allang Asaude dan masyarakat terus mengembangkan potensi-potensinya, maka pemerintah akan bantu memfasilitasi.
“Pemerintah memang harus bantu memfasilitasi. Jadi kalau selama ini masalah kita pada wisata-wisata seperti itu adalah di transportasi. Saya rasa bisa terpecahkan jika masyarakat juga mau berupaya untuk mengembangkan wisata tersebut,” katanya.
Ia mengaku, saat ini, pemerintah akan melihat mana wisata yang paling berkembang, terkenal, dan berpotensi, maka pemerintah akan membantu.
Maluku juga bisa usulkan ke kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif, untuk menjadikan destinasi wisata yang memiliki potensi agar dilakukan pembaruan untuk mendapatkan biaya.
“Jadi yang ada potensi itu jangan pemerintah biarkan. Jadi jika ada potensi mari kita lihat apa yang perlu kita bantu," ucapnya.
Masyarakat, lanjutnya, jangan berpikir kalau diberi bantuan, bahwa pemerintah mau mengambil alih. Justru itu akan memudahkan.
Menuju kawasan wisata Pulau Tujuh, dapat menempuh perjalanan darat kurang lebih 1 jam ke desa Piru, dilanjutkan ke desa Alang Asaude untuk menyeberang menggunakan perahu untuk mengelilingi pulau tujuh.
Baca juga: Dispar SBB promosikan objek wisata pulau Tujuh Alang Asaude Maluku
Baca juga: Pesona Puncak Pelistalai objek wisata baru di Negeri Kaibobu
Pewarta: Winda Herman
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
