Dia bukan berasal dari sini, dia seorang teroris!"
Timbuktu (ANTARA News) - Ratusan warga Mali menjarah toko-toko di Timbuktu Selasa, mengatakan toko-toko tersebut milik "orang Arab" dan "teroris" yang punya kaitan dengan kaum Islamis radikal yang menduduki kota gurun itu selama 10 bulan.

Kerumunan orang yang marah menjarah toko-toko yang kata mereka kepada AFP milik orang Arab, Mauritania dan Aljazair yang dikatakan mendukung kaum Islamis yang punya kaitan dengan Al Qaida, yang mundur dari kota menjelang perebutannya oleh pasukan pimpinan Prancis pada Senin.

Seorang jurnalis AFP bersaksi para penjarah menemukan senjata dan peralatan komunikasi militer di sejumlah toko.

Namun kebanyakan penduduk kota miskin di tepi gurun Sahara itu, yang dilanda kekurangan makanan dan air, mengambil apapun yang dapat mereka bawa seperti televisi, parabola, makanan dan furnitur.

Beberapa orang berkelahi antar mereka sendiri memperebutkan barang-barang, sementara yang lain mendobrak pintu-pintu toko, mengosongkannya dalam hitungan menit.

Di pinggiran Abaradjou, seseorang yang tinggal di bekas bank yang diubah oleh kaum Islamis menjadi "komite pemajuan keutamaan dan pencegahan kejahatan", diseret ke luar oleh kerumunan orang yang histeris yang kemudian menjarah gedung, bahkan  mengambil kursi-kursi kantor.

Seorang pria paruh baya berjenggot ditangkap tentara Mali yang berada di kota setelah pasukan Prancis yang memimpin ofensif mundur ke pinggiran kota.

"Dia itu kaum Islamis," kata seorang tentara, sementara pasukan mengarahkan senjata mereka ke kerumuman orang untuk mencegah mereka menghukum mati orang itu. Kerumunan orang itu berteriak: "Dia bukan berasal dari sini, dia seorang teroris!"

Pasukan Mali menghentikan penjarahan pada tengah hari.

"Kami tidak akan membiarkan warga menjarah. Namun benar bahwa senjata ditemukan di beberapa toko," kata seorang perwira dengan syarat anonim.

Human Rights Watch (HRW) pada Senin mendesak penguasa Mali untuk melindungi warga negara berkulit cerah dari serangan balas dendam penduduk, saat ketegangan etnis meningkat antara Tuareg dan Arab dengan kulit hitam Mali. (K004)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013