Jalan layang ini juga perlu dibuat, tapi perlu juga dibuat jalan tol, sebagai pendamping, agar tidak terjadi penumpukan volume kendaraan,"
Jakarta (ANTARA News) - Pembuatan Jalan layang terus mendapat dukungan, selain bisa mengurai kemacetan, jalan layang juga dinilai bisa menakan jumlah kecelakaan akibat dari banyaknya jalan yang berlubang.

Pemerhati masalah perkotaan Jakarta, Arief Poyuono ketika dihubungi di Jakarta, Selasa malam, menilai pembangunan jalan layang itu memang sangat diperlukan di Jakarta, sebagai bentuk untuk mengurai kemacetan.

"Jalan layang ini juga perlu dibuat, tapi perlu juga dibuat jalan tol, sebagai pendamping, agar tidak terjadi penumpukan volume kendaraan," kata Arief.

Meski demikina, Arief mengatakan Jakarta sudah mengarah menjadi kota "mati", karena laju ekonomi sangat pesat tanpa diimbangi pertumbuhan infrastruktur jalan, sehingga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo diminta segera memikirikan hal tersebut.

"Selain itu, jika memang banjir kembali terjadi, bisa menggunakan jalan layang, tapi tetap harus ada jalan tol. Atau bisa dikhususkan, jalan layang untuk mobil-mobil barang yang bebannya sangat berat, untuk menuju kawasan-kawasan industri," ujarnya.

Jalan layang yang diusulkan selain untuk kendaraan umum seperti jalan layang Blok M-Antasari dan Tanah Abang-Kampung Melayu, juga dikhususkan juga untuk angkutan barang yang menuju dan dari kawasan industri Pelabuhan Tanjung Priok baik yang dari Bekasi maupun Tangerang. Karena jalur yang ada saat ini sudah sangat padat dan tidak mampu menampung volume kendaraan.

Sebelumnya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Sjahrial mengatakan bahwa Gubernur Jokowi tentu akan mempertimbangkan usulan tersebut dengan menanyakan kepada ahlinya, seperti ahli transportasi, ahli tata kota termasuk dengan Kementerian Pekerjaan Umum apakah jalan layang itu bisa memecahakan kemacetan yang terjadi di Jakarta.

"Pada prinsipnya, Jokowi tengah memikirkan itu, termasuk pembuatan jalan tol dalam kota yang tidak dikhususkan untuk kendaraan pribadi, tapi untuk angkutan barang," katanya.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Sanusi menilai Gubernur Jokowi tengah memikirkan hal tersebut, artinya 6 ruas jalan tol itu sebagai solusi untuk mengurai kemacetan. "Jangan terlalu kemana-mana, karena 6 ruas jalan tol yang tengah dikonsep saat ini sudah mendapat persetujuan DPRD dalam tata ruang. Secara formal sudah selesai, jadi Pak Jokowi harus segera menjalani itu," katanya.

Dan 6 ruas jalan tol itu, kata Sanusi, adanya diatas, sementara tiangnya ada di median jalan pemda DKI asetnya itu milik pemda DKI, tidak perlu pembebasahan lahan. "Penting jug membangun ruas jalan, perlu dibarengi dengan pembangunan transportasi masal yang memadai," katanya.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013