Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mendukung adanya rehabilitasi mangrove di daerah setempat guna menjaga kelestarian ekosistem pesisir pantai.

"Beberapa waktu lalu ada penanaman mangrove secara serentak dan ini sangat bermanfaat untuk mencegah pesisir Lampung dari bahaya rob dan abrasi," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto melalui keterangan yang diterima di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan penanaman mangrove dapat memberikan banyak manfaat di masa mendatang dari segi konservasi lingkungan hidup, pengembangan ekowisata, dan juga jadi upaya pelestarian ekosistem serta merehabilitasi kembali lahan di pesisir.

"Topografi Provinsi Lampung yang berbatasan dengan garis pantai yang cukup panjang, tentu menghasilkan potensi sekaligus tantangan. Jadi rehabilitasi mangrove ini menjadi langkah yang sangat penting," ucapnya.

Dia menjelaskan Global Mangrove Alliance pada 2022 memperkirakan 67 persen hutan bakau telah hilang atau terdegradasi, dan 1 persen hilang setiap tahunnya.

"Melakukan rehabilitasi mangrove menjadi kegiatan positif dan diharapkan menjadi bentuk tanggung jawab bersama, meningkatkan kepedulian dalam menjaga kelestarian ekosistem mangrove untuk mendapatkan lingkungan yang baik," tambahnya.

Diketahui Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Lampung juga tengah mendorong penanaman mangrove jenis Rhizophora sebagai salah satu upaya rehabilitasi mangrove di wilayah pesisir.

Luasan lahan mangrove di Provinsi Lampung sendiri berdasarkan Peta Mangrove Nasional Tahun 2021 meliputi untuk yang berada di dalam kawasan hutan seluas 1.525 hektare dan di luar kawasan hutan seluas 7.830 hektare.

Dan pada tahun 2021 rehabilitasi mangrove dilakukan dengan dana alokasi khusus (DAK) bidang kehutanan seluas 145 hektare. Kemudian adapula yang menggunakan APBN di BPDAS WSWS seluas 25 hektare, dan mengikut sertakan pula tanggung jawab sosial perusahaan seluas 1 hektare.

Sedangkan pada 2022 APBD Provinsi Lampung melalui Dinas Kehutanan telah melakukan rehabilitasi mangrove seluas 7 hektare. Lalu dari APBN di BPDAS WSWS seluas 25 hektare dan dari kegiatan tanggung jawab perusahaan yaitu seluas 2 hektare dan 3 hektare.

Baca juga: Presiden Jokowi apresiasi TNI tanam mangrove serentak di 37 provinsi

Baca juga: Harita Nickel menerapkan prinsip ESG melalui rehabilitasi mangrove

Baca juga: Luas penanaman mangrove di Indonesia 1.210 hektare sepanjang 2022

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023